LANGKAT | Katanya ruang kelas belajar (RKB) SD Negeri 056642 Kampung Baru di Desa Pangkalan Siata Kec. Pangkalan Susu, Kab Langkat, yang baru saja dibangun itu rusak karena ulah kawanan monyet, atau karena ulah siapa?
Jangan-jangan RKB itu rusak karena dikerjakan vendor tak sesuai bestek, dan lemahnya pengawasan dari pihak dinas terkait, sehingga pekerja bangunan bisa sesukahati bekerja, tanpa pengawasan yang melekat.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Kab Langkat, Robert Ginting dinilai kurang tanggap, terkait proyek rehab SD Negeri 056642 Kampung Baru itu rusak sebelum serahterima.
"Kami tunggu Kepsek bersangkutan membuat laporan resmi, terkait keberadaan bangunan RKB yang baru dikerjakan kontraktor, tapi kini plafonnya sudah rusak," ucap Robert saat dikonfirmasi kru Metro Online, Rabu (12/02/2025), melalui selularnya.
Sebagai pemimpin, Kepala sekolah, lanjutnya, dia juga harus tau kondisi bangunan di sekolahnya, maka kami tunggu laporan resmi tertulis dari Kepsek yang bersangkutan, ucapnya.
"Saya mendapat informasi bahwa bangunan bagian plafon itu rusak karena ulah kawanan monyet, benar atau ngga itu yah" ucap Sekdis balik bertanya kepada kru Metro Online.
Terkait proyek rehab RKB SD Negeri 056642 Kampung Baru, kini masih dalam masa perawatan. "Jika Kepsek yang bersangkutan sudah membuat laporan resmi, kemudian pelaksana proyek akan diminta melakukan perbaikan," tutupnya.
Sekdis Pendidikan Langkat, Robert Ginting bertanya balik kepada wartawan, apakah plafon RKB rusak karena ulah kawanan monyet, itu sepertinya mengalihkan fokus dan perhatian wartawan, terkait plafon RKB yang rusak, ujar Bambang S.Pd, selaku pemerhati pendidikan di Teluk Aru, Langkat kepada kru Metro Online, Rabu (12/02/2025).
Menurut Bambang, pejabat Dinas Pendidikan Langkat harus jemput bola, ketika menerima informasi bahwa rehab bangunan RKB dengan menggunakan uang negara, itu sudah rusak sebelum serahterima.
"Oknum pejabat Dinas Pendidikan Langkat itu, jangan terkesan duduk santai dibalik meja kerjanya, tapi harus respon cepat memerintahkan jajarannya untuk turun melihat langsung keberadaan bangunan," lalu kemudian meminta pelaksana proyek segera melakukan perbaikan plafon gedung yang berjatuhan, terangnya.
"Sulit diterima akal sehat kalau plafon RKB berjatuhan karena ulah kawanan monyet. Bagaimana bisa kawanan monyet sampai mengamuk mengobrakabrik plafon bangunan hingga ambruk," ujarnya dengan nada tanya.
Memang, kata dia, jika pengawasan dari dinas terkait tidak berjalan sebagaimana semestinya, maka mutu bangunan akan "amburadul", tapi sebaliknya, kalau diawasi secara ketat, maka hasilnya akan sesuai seperti yang diharapkan.
Sudah beberapa minggu proyek rehab RKB menggunakan dana APBD Langkat T.A 2024 tersebut mengalami kerusakan, namun sejauh ini belum ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak terkait.(ls/lkt1)