Dua Preman Kampung Arogan Aniaya Rudi Hartono Manurung

Sebarkan:

 



Korban saat akan membuat laporan di Polsek parongil.



DAIRI | Nasib apes yang dialami Rudi Hartono Manurung, 39 warga gombiri, parongil kabupaten Dairi, dianiaya dua preman kampung arogan pada Jumat (21/2/2025) sekira pukul 21.30.


Akibat dari penganiayaan tersebut, korban mengalami bibir bagian atas pecah dan mengeluarkan darah, selain itu terlihat juga pipi sebelah kiri korban lembam akibat pukulan.


Kronologi

Pada Jumat (21/2/2025) sekira pukul 21.30, korban hendak pulang kerumah nya dengan mengendarai sepeda motor dengan membawa buah jengkol yang merupakan usaha dagangan korban.


Sesampainya dipersimpangan menuju rumah korban, persisnya didepan warung tuak milik Rolis manurung, ada beberapa sepeda motor yang terparkir dibadan jalan.


Sepeda motor yang terparkir dibadan jalan menghambat korban masuk kesimpang rumah nya, ucap Rudi Hartono Manurung kepada metro online pada Sabtu (22/2/2025).


Akibat sepeda motor yang menghambat jalan, sepeda motor milik korban yang membawa beban berat berupa jengkol pun mati.


Saat itu korban meminta anak nya untuk membantu mendorong sepeda motor agar dapat melintas kerumah korban.


Setelah korban sampai dirumah dan menurunkan barang bawaan nya, korban mendatangi pelaku diwarung tuak tersebut dengan niat memperjelas kalau sepeda motor yang menghambat jalan itu milik siapa.




Belum sempat bertanya, pelaku berinisial MS memanggil korban, dengan berkata"sini kau" lalu konter samosir menyuruh saya untuk mendatang pelaku.


Kemudian korban pun mendatang panggilan pelaku dari warung tuak milik Rolis manurung, korban berjalan dari halaman rumah opung sari hasibuan.


Belum sampai diwarung tuak, pelaku MS dan pelaku ABB datang menghampiri korban dihalaman rumah opung sari hasibuan.


Saat itu pelaku berkata kepada korban, "mentang kau sudah sukses, sombong kau" ucap Rudi Hartono Manurung menirukan perkataan pelaku, dan saat itu korban menjawab, "kenapa kalian ini".


Mendengar jawaban Rudi Hartono Manurung (korban), pelaku ABB langsung mengayunkan pukulan nya dengan keras dan mengenai bibir korban.


Tidak sampai disitu, pelaku MS juga memukul korban dengan kepalan tangan mengenai bibir korban, merasa kurang puas, dan ingin menghabisi korban, pelaku mengambil kayu hendak memukul bagian kepala korban.


Mendengar korban yang telah terjatuh ketanah akibat penganiayaan yang dilakukan kedua pelaku, beberapa warga datang melerai pelaku.


Saat itu istri korban bernama Junita iriyanti Pardede juga datang membawa korban pulang kerumah nya.


Melihat suaminya yang telah babak-belur dihajar kedua preman kampung tersebut, akhirnya pagi hari nya korban bersama dengan istrinya mengadukan peristiwa tersebut kepolsek parongil dengan nomor LP/B/6/11/2025/SPKT/POLSEK PARONGIL.


Selanjutnya pihak Polsek membawa korban ke puskesmas parongil GINA dilakukannya Visum Et Revertum (VER), dan hasil pemeriksaan medis, bibir korban pecah terbelah serta bengkak, dibagian pipi korban bengkak lembam serta dibagian tangan korban.


Untuk kepentingan penyidikan, pihak Polsek telah menyita Bajo milik korban yang terkena bercak darah, namun barang bukti berupa kayu yang dipegang pelaku saat melakukan penganiayaan baru saja ditemukan, dan terlihat bahwa kayu tersebut berdarah, ucap korban.


Korban berharap agar Polsek parongil dapat melakukan penangkapan terhadap kedua pelaku penganiayaan terhadap diri korban.


Sampai berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polsek parongil.(m/lkt1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini