MEDAN I Pihak management Premiere Spa, Edo Fandy bersama Laskar Al-Wali klarifikasi atas tuduhan adanya dugaan praktek prostitusi yang kini telah beredar di berbagai media.
Edo Fandy menyampaikan permintaan maaf atas kedatangan teman-teman Laskar Al-Wali yang tidak diberikan masuk ke Premiere Spa oleh Karyawannya.
"Sebelumnya, saya atas nama management Premiere Spa memohon maaf kepada teman-teman Laskar Al-Wali yang tidak diberikan masuk oleh karyawan saya. Dimana saya sudah memanggil teman-teman Laskar Al-Wali untuk mempersilahkan melakukan kunjungan investigasi terhadap isu yang beredar di media Cetak, TV dan media online terkait adanya praktek Porstitusi. Dan telah kita lihat bersama teman Laskar Al-Wali bahwa Priemere SPA tidak ada melakukan praktek Porstitusi," ujar Edo di dampingi Tim Laskar Al-Wali, Muhammed Iqbal.
Edo juga menyebutkan bahwa atas tuduhan adanya praktek dugaan Porstitusi di Premiere Spa membuat ketidaknyamanan para konsumen yang berkunjung sehingga menjadi citra buruk bagi usaha kami.
"Jadi kami dari Pihak Management Premiere Spa meminta maaf juga kepada para konsumen setia kita atas adanya isu miring yang saat ini telah di tuduhkan kepada kita. Jadi kita bersama Laskar Al-Wali sudah saling memaafkan dan telah membuat kesepakatan bersama untuk dan bersedia diawasi. Tentu kami dari Management Premiere Spa juga siap untuk diawasi agar tidak terjadi lagi pelanggaran-pelanggaran sesuai yang diisukan. Dan kita juga meminta kepada para teman-teman media agar jangan mudah percaya atas isu-isu yang beredar," sebut Edo.
Sementara, Ketua Laskar Al-Wali, Muhammad Iqbal kepada wartawan mengatakan bahwa Tim Laskar Al-Wali sudah melakukan investigasi ke lokasi didampingi management Premiere Spa. Di lokasi tim Laskar didampingi menagement tidak menemukan adanya dugaan praktek porstitusi yang di tuduhkan kepada Premiere Spa.
"Jadi berdasarkan adanya laporan masyarakat dan beberapa pemberitaan media yang menyebutkan adanya dugaan praktek prostitusi di Premiere Spa, kita Tim Laskar Al-Wali langsung melakukan investigasi kelokasi didampingi oleh management Premiere Spa. Dan setelah bersama kita lihat, tidak ada. Di temukannya praktek porstitusi. Jadi kita bersama menagement SPA telah membuat kesepakatan untuk melakukan pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran sesuai isu-isu yang berkembang," terang Iqbal. (ka)
