HUT ke 51 HNSI, Hasil Melaut Tidak Memadai, Banyak Nelayan Terjerat Hukum

Sebarkan:

Pengurus DPD HNSI Sumut bersama belasan anak yatim doa bersama sebelum HUT ke 51 HNSI dimulai, Selasa (21/5/2024).

MEDAN | Belakangan ini hasil tangkapan nelayan di Sumatera Utara menurun hingga tidak memadai untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

Akibatnya, banyak nelayan beralih kerja ke jenis usaha lain walau diantaranya banyak juga yang harus berhadapan atau terjerat hukum.

Hal itu disampaikan Ketua DPD Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPD HNSI) Provinsi Sumatera Utara Zulfahri Siagian, disela acara HUT ke 51 HNSI di kesekretariatan Jalan Gatot Subroto No.179 Medan, Selasa (21/5/2024) siang. 

"Saat ini nelayan menghadapi kondisi melaut yang hasil tangkapannya tidak memadai. Maka ketika ada tawaran yang nilai ekonomisnya lebih tinggi nelayan mau beralih walau akhirnya banyak yang terjerat dalam hukum," kata pria berdarah Batak, itu.

Lanjut Zulfahri Siagian, dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini, hasil tangkapan nelayan terus berkurang yang diakibat beberapa faktor diantaranya jumlah nelayan terus bertambah, tempat berkembang biak dan tempat bertelurnya ikan banyak yang telah rusak. Selain itu limbah juga penyebab, baik industri limbah maupun masyarakat. 

HNSI berharap, dinas terkait dapat memperhatikan kondisi nelayan dengan melakukan pengembangan UMKM dan koperasi yang bisa meningkatkan perekonomian nelayan khusunya di Sumut.

Bahkan DPD HNSI Sumatera Utara mengajak Dinas Pariwisata berkolaborasi untuk mengembangkan usaha wisata pantai yang masih banyak belum dikelola maksimal untuk dijadikan sebagai tempat wisata. 

"Kami juga prihatin tentang nelayan yang tertangkap terkait narkoba, baru baru ini. Oleh karena itu HNSI siap bekerja sama dengan pemerintah dan semua pihak dalam hal meningkatkan taraf hidup nelayan," tutup Zulfahri Siagian.

HUT ke 51 HNSI kali ini dilaksanakan sederhana oleh DPD HNSI Sumut dengan cara potong tumpeng dan pemberian santunan kepada anak yatim.

Terpisah Ketua DPC HNSI Kota Medan Abdurrahman alias Atan mengatakan usaha atau perusahaan pengolahan hasil laut juga terkena dampak menurunnya hasil tangkapan nelayan.

"Bahkan sejumlah perusahaan atau pengolahan ikan di Gabion, Belawan telah tutup. Buntutnya memunculkan pengangguran baru," katanya.

HNSI Kota Medan berharap pemerintah membangun rumpon di laut serta menjaga tanaman atau hutan mangrove yang menjadi tempat berkembang biak ikan. (RE Maha/REM)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini