Rumah Doa Yayasan Bahtera Nuh 'Diserang' Puluhan Pria, Jemaat dan Pendeta Ketakutan

Sebarkan:
GANGGU: Puluhan pria diduga preman mengganggu kenyamanan warga dan jemaat gereja Rumah Doa Yayasan Bahtera Nuh.


MEDAN | Puluhan pria diduga preman mengganggu kenyamanan warga dan jemaat gereja Rumah Doa Yayasan Bahtera Nuh di Jalan Setia Budi Simpang Selayang Medan.

Akibat tak tahan dari gangguan para preman tersebut, Pdt Yusuf Hutajulu dengan Pdt Rosina Sitohang mendatangi Polrestabes Medan untuk membuat pengaduan.

Menurut Pdt Rosina Sitohang, para pria sudah tiga kali mengganggu mereka dan para jemaat. Pertama pada 10 Nopember 2023, yang kedua pada 23 Desember 2023 saat kegiatan Natal dan ketiganya pada 15 Maret 2024.

"Yang pertama dan kedua kami masih diam dan berusaha tetap sabar. Tapi yang ketiga ini, aksi mereka makin brutal yang membuat jemaat ketakutan. Mereka tak mengijinkan kami masuk ke rumah doa dan rumah," ujar Pdt Rosina Sitohang kepada wartawan di Polrestabes Medan pada Sabtu (16/3/2024) siang.

Para preman menutup pintu dengan  rantai dan memalang dengan angkot. Di malam hari, diduga  preman yang dikomandoi pria berinisial O tersebut tidur di teras rumah doa tersebut.

Dan sebagian besar berkumpul di kedai kopi yang ada di depan rumah doa yang membuat jemaat rumah doa ketakutan.

Karena tak bisa lagi melakukan kegiatan, Pdt Rosina Sitohang mengusir para pria tersebut. 

Usai membersihkan sampah-sampah bekas sisa-sisa makanan dan puntung rokok para pria tersebut, Pdt Rosina Sitohang bersama suaminya mendatangi Polrestabes Medan.

"Kami juga dilarang mereka beribadah di rumah doa itu," terang Pdt Rosina Sitohang.

Amatan wartawan, Pdt Rosina Sitohang yang didampingi Pdt Yusuf Hutajulu dilakukan mediasi oleh polisi bersama O, G (mantan Lurah), N (mantan Kepling), AM dan RM.

Pdt Rosina Sitohang menjelaskan,  bahwa lahan Rumah Doa Yayasan Bahtera Nuh saat ini masih ditangani di Pengadilan Tinggi Medan.

"Kita masih menunggu keputusan dari Pengadilan Tinggi. Tapi herannya mereka langsung melakukan tindakan yang sangat mengganggu warga dan jemaat," terangnya. (ka)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini