Warga Resah, Truk Bertonase Berat Rusak Jalan Kenduri Sunggal

Sebarkan:

Jalan Kenduri Desa Mulio Rejo Kecamatan Sunggal rusak dilalui Mobil Berat 
DELISERDANG | Truk bertonase berat membuat resah Masyarakat di Jalan Kenduri, Dusun 9, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Minggu (25/2). Keresahan warga itu dikarenakan truk bertonase berat mengangkut cangkang sawit dengan kelebihan tonase, membuat badan Jalan Kenduri rusak parah. 

Tunggul CE Butar-butar warga setempat mengatakan, truk mengangkut cangkang sawit untuk disimpan ke gudang milik pengusaha diujung jalan itu. Warga pernah meminta kepada sopir dan pengusaha agar truk yang melintas mengurangi tonasenya.

"Kami warga Jalan Kenduri tidak melarang orang buka usaha. Tetapi, usahanya harus sesuai peraturan yang berlaku. Agar jalan yang ada tidak rusak, karena tonase yang melebihi kapasitas,"ungkap pria yang mengaku pernah menjadi aktivis saat mahasiswa itu.

Lanjutnya, teguran warga kepada sopir truk dan pengusaha untuk mengurangi berat muatan truknya. Tidak digubris.  Takut kondisi badan Jalan Kenduri semakin rusak parah. Warga setempat memasang portal dihujung jalan. 

Tujuan pemasangan portal, menurut warga untuk menjaga kondisi jalan. Namun, upaya warga menjaga aset milik Pemkab Deliserdang agar tidak rusak.  Direspon pengusaha dengan cara melaporkan warga ke Polisi.

" Warga protes dengan sikap pengusaha yang tidak mau mendengarkan aspirasi warga itu. Warga pasang portal. Tapi warga dilaporkan ke Polisi. Dan mendapat pemanggilan dari Kepolisian,"jelasnya. 

Truk berat pengangkut cangkang 
Dijelaskan Jalan Kenduri memiliki lebar 5 meter dan panjangnya 200 meter. Di lintasan jalan itu, berdiri rumah warga. Jalan itu dipergunakan warga sebagai jalan lintas ke desa lainnya. Selain itu, disepanjang jalan berdiri sejumlah perusahan lainnya. Namun, truk perusahan lainnya mentaati aturan dengan tonase sesuai kapasitas jalan.  

Terpisah, Camatan Sunggal, Danang membenarkan permasalahan warga Jalan Kenduri dengan pengusaha gudang cangkang sawit. Danang mengaku pusing dengan permasalahan itu. Pasalnya, si pengusaha gudang cangkang sawit, tidak mau mendengarkan saran yang pernah dia berikan. Agar volumen tonase kendaran yang melintas dikurangi.

"Kalau dikurangi tonasenya, katanya dia rugi. Jalan rusak dia kurang perduli. Kan mau menang sendiri. Padahal truk perusahan lain, kok bisa mentaati aturan yang ada,"ucapnya dengan nada kecewa. 

Selain solusi dengan pengurangan volume tonase kendaran. Danang menyarankan, agar pemilik perusahan meminjam lahan milik PT KIA yang berada disamping gudang penimbunan cangkang sawit."Jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi gudang ke simpang jalan besar. Ada lahan milik PT KIA, kan tinggal sewa. Bisa bebas truk miliknya melintas dengan tonase seberat apapun,"terangnya. 

Tetapi dijelaskan Danang saran yang diberikannya tak direspon sipengusaha. Malah dirinya di laporkan ke Polisian. Dengan tuduhan, bahwa dirinya bersama Kades Muliorejo melakukan perbaikan Jalan Kenduri. Padahal yang melakukan perbaikan jalan adalah Dinas PU Pemkab Deliserdang. 

Disebutkan Jalan Kenduri itu adalah milik Pemkab Deliserdang. Tentu perbaikan dan perawatannya menjadi tanggungjawab Dinas PU.

 "Saya sama Kades Muliorejo dilaporkan dengan tuduhan melakukan perbaikan jalan mengunakan dana desa. Lama lama saya muak dengan pengusaha yang sok banyak yang dikenalnya,"ungkapnya dengan nada kesal.

Terpisah, Kadis PU Pemkab Deliserdang, Janso Sipahutar, menjelaskan bahwa status Jalan Kenduri kelas 3 dan milik Pemkab Deliserdang. Pembangunan dari awal dilakukan Dinas PU."Berarap waktu lalu ada dilakukan perawatan terhadap jalan tersebut. Itu perawatan rutin. Karena kondisi badan jalan rusak. Makanya diperbaiki dengan menggunakan anggaran APBD Deliaerdang tahun 2023," terangnya.

Janso mengakui bahwa pihaknya dipanggil aparat hukum untuk diminta keterangan." Ada panggilan kepada kita. Tapi yang menghadiri staf saya. Hasil pemanggilan saya belum dapat laporan dari staf. Saya belum dapat kabar. Nanti kalau uda ada hasilnya saya kabari jelasnya,"sebutnya. 

Ditambahkan Janso, terkait permasalahan antara warga Jalan Kenduri dengan pengusahan yang ada disana. Dirinya kurang tau. Dia mengaku taunya, bagaimana membangun, merawat jalan, jembatan yang berstatus milik Pemkab Deliserdang.

"Pembangunan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Itu saja. Soal keributan soal tonase, silahkan tanya dinas terkait,"ungkapnya.(Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini