![]() |
Logo Pemilu |
" Iya, banyak juga yang belum dapat undangan C6 untuk nyoblos Pemilu nanti, padahal dua hari lagi waktunya. Kalau ada undangan kita tak repot tau di mana Tempat Pemungutan Suara ( TPS) kita, tapi sampai sekarang belum dapat," ucap Sagiman warga Desa Sekip Lubukpakam.
Sementara itu, Kiki juga mengeluhkan terkait TPS tempat ia mencoblos yang jauh dari rumah bahkan di luar dusunnya.
" Aneh, gimana bisa kami sekeluarga nyolos di dusun sempurna, padahal kami tinggal di Dusun mesjid II, itukan jauh. Lagi pula waktu pendataan oleh pantarlih kemarin itu kami dibuat di TPS 59 Jalan Mesjid II tapi sekarang undangan dapet malah di TPS 41 Dusun Sempurna. Kalau jauh gitu kan males orang nyoblos jadinya," keluhnya.
Hal senada dikatakan Suratmin Warga Lubukpakam, berharap KPU dapat lebih meningkatkan pengawasan pada KPPS yang menyampaikan undangan pada pemilih untuk disampaikan dan memperbaiki hal yang menyulitkan pemilih agar antusias masyarakat untuk menggunakan hal pilihnya semangat.
" Meski bisa nyoblos meski tak memiliki C6 tapi itu dilakukan pukul 12 siang, sementara tidak semua orang mau nunggu begitu lama. Selain itu juga ada yang TPSnya lompat padahal di dusunnya ada TPS. Padahal kemarin sudah didata Pantarlih,"Sebut Suratmin.
Terkait hal ini Ketua KPPS Desa Sekip Lubukpakam, Hadi mengatakan kalau ada seribuan C6 yang tidak terbagi dari 14 ribuan pemilih di Desa Sekip, adapun kendala diantaranya meninggal dunia dan pindah tempat tinggal.
" Ada yang meninggal dan pindah rumah juga kerja di luar negeri, karena waktu pendataan itu kan sudah setahun lalu juga. Namun meski tak dapat C6, pemilih bisa datang ke TPS terdekat tapi di pukul 12.00 siang untuk mendulukan penerima C6 yang terdata dalam tps, " ucap Hadi.
Untuk menanggapi hal ini, pihak KPU Deliserdang dikonfirmasi akan menindak lanjuti keluhan masyarakat.
" Kami akan monitoring ke PPK," ucap Timo Daulay Komisioner KPU Deliserdang.( Wan)