Soal Dugaan Kecurangan PPPK di Madina, IMA Tabagsel: Itu Kejahatan Luar Biasa, Poldasu Harus Turun

Sebarkan:


MANDAILING NATAL| IMA (Ikatan Mahasiswa) Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) turut merespons terkait dugaan adanya kecurangan di dalam penentuan pemenang hasil seleksi PPPK di Kabupaten Madina.

IMA berpendapat jika benar adanya rekayasa dalam penilaian hasil seleksi PPPK, maka itu merupakan kejahatan luar biasa (KLB).

"Mengotak-atik dokumen negara untuk kepuasan hasrat segelintir orang merupakan kejahatan luar biasa," kata Bendahara IMA Tabagsel Candra Muda Pulungan kepada wartawan menanggapi kisruh seleksi PPPK di Madina, Sabtu (23/12/2023) malam.

IMA Tabagsel pun berharap Kapoldasu c/q Dirkrimsus Andy Setiawan untuk turun ke Kabupaten Madina melakukan investigasi serta  penyelidikan.

"Kasus ini harus diusut sampai tuntas, sampai ada yang ditetapkan sebagai tersangka," katanya.

Dia menyarankan Dirkrimsus agar memanggil Kaban BKPSBDM Madina Abdul Hamid Nasution dan Kadisdik Madina Dollar Hafriyanto Siregar untuk menjelaskan kekisruhan yang telah menimbulkan kegaduhan ini. 

"Ini penzaliman. Tangkap keduanya, tangkap Dollar dan Hamid," tegasnya.

Candra juga meminta kapoldasu, wakapoldasu, dan Dirkrimsus Poldasu yang baru dilantik untuk menyikapi dan mengambil langkah tegas terhadap orang-orang yang merugikan para pahlawan tanpa tanda jasa itu.

"Jangan rampas hak pahlawan tanpa tanda jasa itu," pungkas Chandra. 

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) disinyalir melakukan kecurangan terhadap penentuan pemenang peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di daerah ini.

Pasalnya, banyak peserta yang memperoleh nilai tinggi pada hasil ujian CAT beberapa waktu lalu, tetapi setelah diumumkan ternyata mengalami pengurangan nilai dan berujung tidak lulus.

Disisi lain, ada sejumlah peserta yang nilai hasil ujian CAT dibilang tak terlalu tinggi, namun dinyatakan lulus.

"Kan aneh, pada saat ujian CAT itu nilai saya lima ratusan kok, tiba-tiba yang diumumkan menjadi 400-an dan tidak lulus. Banyak pulak peserta yang nilai ujian CAT nya tak terlalu tinggi, tapi bisa lulus," kata sejumlah peserta PPPK saat ditemui di belakang Masjid Agung, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Sabtu (23/12/2023) siang.

"Kami berkumpul disini untuk menentukan langkah yang akan kami lakukan atas pengumuman PPPK, yang kami nilai ada kecurangan karena tidak transparan," ungkap perwakilan peserta di lokasi.

Tak hanya IMA Tabagsel, anggota DPRD Madina dari Fraksi Golkar Zubaidah Nasution juga telah bersuara meminta pemerintah daerah menjelaskan kekisruhan atas dugaan adanya kecurangan di dalam penentuan pemenang PPPK. 

Bahkan Zubaidah pun meminta dengan tegas kepada Bupati Madina agar memberhentikan Kepala Badan KPSBDM dan Kadis Pendidikan serta meminta anggota DPRD Madina lainnya untuk memberikan perhatian serius, sehingga dapat segera dibentuk Pansus untuk menyikapi persoalan tersebut. (Rul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini