Keterangan poto: Kadiskannakwan Paluta Sapri Dewasa saat menyampaikan paparan dan sekaligus membuka acara. |
Sosialisasi ini dihadiri oleh para kepala desa, perangkat desa dan puluhan peternak yang tergabung dalam kelompok ternak di Diskannakwan Kabupaten Paluta.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kadiskannakwan Kabupaten Paluta Sapri Dewasa Simamora SPi MM didampingi Sekretaris Parulian Harahap SPd MSi, Kabid Keswan dan Kesmavet drh Samsul Bahri Siregar, Kabid Peternakan Alexander Muda Harahap SPt dan Kepala UPT Kesehatan Hewan Rahman Syukur Harahap SP serta narasumber drh Calvin Iffandi.
Dalam sambutannya, Sapri menyampaikan, kegiatan tersebut digelar, agar peternak mendapatkan pengetahuan lebih mendalam untuk informasi dan langkah langkah pencegahan PMK pada hewan ternaknya.
Meskipun kata Sapri, beberapa waktu lalu wabah PMK sempat merebak di Paluta khususnya pada hewan Sapi dan Kerbau serta saat ini sudah mereda secara signifikan, peternak harus tetap waspada dan melakukan langkah langkah atau giat giat pencegahan, termasuk dengan vaksinasi dan memompa disinfektan pada area kandang.
Selain itu, Sapri juga meminta para peternak yang hadir di acara sosialisasi tersebut nantinya bisa menjadi perpanjangan tangan Pemkab Paluta untuk melakukan edukasi dan informasi kepada masyarakat yang memiliki ternak tentang bahaya dan juga pencegahan PMK.
Pada kesempatan itu, Sapri juga menerangkan sekilas tentang bahaya PMK pada hewan serta menyinggung tentang penyakit antraks yang baru-baru ini geger di salahsatu daerah di pulau jawa dan juga tentang penyakit rabies pada hewan khususnya Anjing.
"Nanti semua hewan terutama Sapi dan Kerbau di paluta wajib semuanya di vaksin untuk pencegahan PMK. Nanti hewan yang sudah di vaksin itu akan diberi tanda irtek berbarcode di bagian telinganya. Dan saya harapkan semua peserta yang hadir di acara ini bisa menjadi perpanjangan tangan kami kepada warga pemilik ternak, baik untuk menyampaikan informasi pencegahan maupun untuk proses vaksinasi menuju Indonesia bebas PMK pada tahun 2025,"papar Sapri.
Selanjutnya, narasumber drh Calvin Iffandi dalam paparannya kepada peserta sosialisasi, meyampaikan edukasi dan informasi mengenai bahaya penularan penyakit PMK, antraks dan rabies serta langkah langkah untuk pencegahan dan juga penanganan hewan jika terjangkit penyakit, khususnya PMK.
Usai acara, Kabid Keswan dan Kesmavet drh Samsul Bahri Siregar ditemui mengatakan, data hewan terjangkit PMK waktu lalu di Paluta paling tinggi adalah hewan ternak Sapi dan Kerbau.
"Sapi dan Kerbau yang paling banyak saat itu terjangkit, hingga menyentuh angka seribuan. Namun, berkat kerjasama yang baik dengan seluruh pihak, wabah PMK dapat kita atasi dengan baik. Untuk saat ini tidak ada terdeteksi PMK pada hewan di Paluta,"kata Samsul.
Meskipun PMK saat ini Nihil di Paluta, Samsul dan pihaknya tetap waspada dan menyampaikan edukasi dan informasi kepada peternak untuk tetap melakukan langkah langkah pencegahan, termasuk dengan vaksinasi Cavac dan Disinfektan kepada ternak.(GNP/Ginda).