Kepala Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan melalui tim medisnya melakukan sosialisasi dan edukasi penyakit Tuberkulosis bagi warga binaannya, menghadirkan tim medis diketuai dr. Ummi Z. Simbolon beserta anggota memberikan pengetahuan mengenai penularan TBC dan pencegahannya. Kamis, (04/05/2023) di Aula Rutan Pangkalan Brandan. (Foto Dok: Metro Online,co)
LANGKAT | Tuberkulosis atau yang disingkat TBC adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Penularan tuberkulosis (TBC) terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TBC bersin atau batuk. Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal berdekatan dengan penderita TBC.
TBC pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.
Mencegah hal tersebut Kepala Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan melalui Tim Medisnya melakukan Sosialisasi dan Edukasi Penyakit Tuberkulosis bagi Warga Binaannya. Bertindak selaku ketua tim dr. Ummi Z. Simbolon beserta tim memberikan pengetahuan mengenai penularan TBC dan pencegahannya. Kamis, (04/05/2023).
Pentingnya kesadaran dari masing masing individu menjadi landasan kuat bagi kita untuk dapat terhindar dari Tuberkulosis (TBC). Tim medis menghimbau kepada Warga Binaan agar tidak malas dalam menjaga kebersihan diri dan kamar hunian, rutin melaksanakan olahraga, menjaga pola makan dan tidur (istirahat) yang cukup.
Hal-hal tersebut merupakan beberapa langkah yang dapat menghindari Warga Binaan tertular TBC. Hingga saat berita ini dikeluarkan, terpantau 0 (nol) orang Warga Binaan Rutan Pangkalan Brandan yang bergejala maupun yang terinfeksi TBC.(ls/lkt1)
