Baru Satu Bulan Usai Dikerjakan, Proyek Rabat Beton Sudah Mulai Retak di Kelurahan Beras Langkat

Sebarkan:

 

Belum seumur jagung, proyek rabat beton dengan sumber

Dana Kelurahan APBN T.A 2023, di Gang Datuk, Jalan Pembangunan, Kelurahan Beras Basah, kini sudah retak retak di beberapa titik ruas jalan, foto dipetik, Jumat (5/5/2023). (Foto Metro Online)

LANGKAT  | Baru satu bulan usai dikerjakan, proyek rabat beton sudah mulai retak-retak di beberapa titik ruas jalan, tepatnya di Gang Datuk, Jalan Pembangunan Kelurahan Beras Basah, Kecamatan Pangkalan Susu, Kab. Langkat, sesuai pantauan Metro Online, Kamis (5/5/2023).

Proyek peningkatan jalan rabat beton yang dibangun di kawasan padat penduduk pesisir pantai itu bersumber dari Dana Kelurahan (DK) T.A 2023.

Belum seusia jagung, tapi coran beton sudah mulai mengalami keretakan di beberapa titik, itu bisa terjadi diduga karena adukan semen, pasir dan batu coran (kerikil) yang tidak berimbang.

Demikian juga proyek yang sama, tak begitu jauh dari Gang Datuk itu, juga mengalami nasib serupa sehingga patut diduga kedua proyek yang dikerjakan terkesan asal jadi. Hal itu diamini warga sekitar lokasi proyek, saat ditanya Metro Online, Jumat (5/5/2023).

Cor beton begitu cepat retak-retak di beberapa titik, lanjut pria berkumis tipis itu, seakan menggambarkan mutu proyek rendah. "Kalau adukan semen, pasir dan batu kerikil sesuai standard, cor beton akan bertahan sesuai yang diharapkan," ujarnya. 

Warga sangat berharap bangunan infrastruktur yang dibangun di kawasan pesisir itu dapat bertahan lama, sehingga warga merasa aman dan nyaman melintasi jalan. 

Tapi, jika jalan rusak hingga coran beton kemudian terbongkar, maka pemukiman mereka akan terancam tergenang air asin, saat pasang surut air laut, ucap pria berprofesi nelayan itu, sembari meminta namanya tidak ditulis.

Lurah Beras Basah, Zulkarnain, SE yang dikonfirmasi Metro Online, Jumat (5/5/2023), di ruang kerjanya mengatakan, dirinya sudah maksimal melakukan pengawasan terhadap para tukang dan buruh bangunan.

"Para pekerja bangunan kita awasi dengan baik, tapi begitupun kalau ada keretakan coran beton di beberapa titik, itu mungkin saja karena cuaca terlalu ekstrim saat pengecoran berjalan, sementara adukan semen, pasir, dan batu kerikil sudah sesuai aturan yang berlaku" ujarnya.

Sebelumnya, ditanya berapa nilai anggaran yang dialokasikan untuk membangun kedua proyek, sang Lurah tidak merespon pertanyaan Metro Online, termasuk volume proyek, juga tak disebutkan.(ls/lkt1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini