Kompol Teuku Fathir: Cegah Maraknya Pencurian Aktifkan Siskamling

Sebarkan:

Kompol Teuku Fathir

MEDAN | Kota Medan tak luput dari berbagai macam persoalan. Mulai dari infrastruktur, kesehatan, lingkungan sampai keamanan. Aksi tindak kejahatan yang masih saja terjadi di Ibukota Provinsi Sumatera Utara ini, kian meresahkan saja.

Seperti yang baru-baru ini ramai di jagat media sosial (medsos) aksi kawanan pencuri sepeda motor spesialis kos-kosan. 

Aksi para pelaku yang terekam kamera pengintai (CCTV) saat menggasak 2 unit sepeda motor di kos-kosan  Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah pada 1 Maret 2023 buat gempar jagat Medsos.

Pencurian sepeda motor juga dialamai Josua Erlangga David Sitanggang (21) warga Jalan Gatot Subroto, Gang Rasmi, Kelurahan Sei Sikambing C II, Kecamatan Medan Helvetia pada, 20 Februari 2023 lalu. 

Saat itu, korban yang juga mahasiswa salah satu perguruan negeri di Medan ini, baru pulang dari suatu kegiatan dan langsung memarkirkan sepeda motor jenis skuter metik bernomor pelat BK 5513 AIU ke dalam rumah dengan kondisi digembok begitu juga dengan pagar  dalam keadaan terkunci. 

Sekira pukul 04.00 WIB saat korban terbangun, sudah tak melihat lagi sepeda motor yang di dalam joknya tersimpan sepatu, pakaian, topi, rompi dan ID Card Pantarlih. Korban berusahan mencari keberadaan sepeda motornya di sekeliling rumahnya tapi tak ketemu.

Pagi itu juga korban membuat laporan pengaduan ke Polsek Helvetia yang teregister dengan nomor: LP/B/115/II/2023/SPKT/ Polsek Medan Helvetia/ Polrestabes Medan tanggal 20 Februari 2023. 

Usai membuat laporan, petugas Polsek Helvetian kemudian melakukan cek TKP. Namun, hingga saat ini belum ada perkembangan soal keberadaan sepeda motor korban. 

Atas situasi ini, Andi (39) warga Jalan Masjid, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat mengaku takut keluar malam. Karena aksi kejahatan jalanan masih kerap mengintai. Meski petugas terus melakukan patroli namun, para pelaku kejahatan masih saja berkeliaran. 

Menurut pria yang berprofesi sebagai tukang bangunan ini, aksi nekat para pelaku kejahatan salah satunya dipicu oleh narkotika. "Salah satu penyebabnya sabu. Para pelaku tindak kriminal umumnya pengguna narkotika," jelasnya. 

Hal inipun diamini Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir yang mengatakan motif yang paling sering dilakukan oleh para pelaku kejahatan adalah narkotika. 

"Faktor motivasi macam-macam. Bisa saja narkotika dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tapi memang motif yang paling sering adalah kebutuhan terhadap narkotika," ungkapnya. 

Tambah Kompol Fathir, ketika peluang untuk melakukan tindak kejahatan tidak ada, maka akan mengurungkan niat para pelaku tindak kriminal untuk beraksi. Jadi, penting sekali bagi masyarakat untuk tidak memberi celah bagi para pelaku kejahatan.

Untuk Kota Medan, lanjut Kasat Reskrim, tindak kejahatan yang mendominasi adalah pencurian dengan berbagai modus. Namun, yang paling sering terjadi kasus pencurian dengan modus merusak kunci pintu dan kendaraan. 

Tingginya kasus pencurian ini, salah satunya disebabkan lalainya pemilik barang ketika meletakkan barang pribadinya. Sehingga menimbulkan niat para pelaku kejahatan untuk mencuri. 

"Kami dari Polrestabes Medan selalu mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan mengawasi lingkungan tempat tinggalnya dengan menggunakan CCTV, mengaktifkan Pos Siskamling, menggunakan kunci ganda dan segera menghubungi hotline Lapor Pak Kapolres! ke nomor 0812758519994 mengalami dan melihat aksi tindak kejahatan," ungkapnya. 

Mantan Kapolsek Medan Baru ini berharap, tingginya kasus pencurian di Kota Medan jadi perhatian bersama untuk menekan angka ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan mencegah agar jangan sampai terjadi pencurian. Pihaknya, terus berupaya agar setiap pelaporan kasus pencurian yang dialami masyarakat bisa diungkap dan menangkap setiap pelakunya. 

Meski demikian, dia mengakui bahwa Polisi tidak akan mampu menghilangkan kejahatan. Jadi mustahil, kalau masyarakat berharap 100 persen dengan Polisi untuk membasmi tindak kejahatan. Harus ada sinergitas dan kolaborasi semua elemen untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. 

Pengamat Sosial Unimed, Dr Bakhrul Khair Amal, M.Si mengungkap, aksi kejahatan terjadi karena ada niat dan kesempatan. Dan banyak faktor yang menyebabkan aksi tindak kejahatan terjadi. Seperti misalnya, lokasi yang sepi, kurang penerangan dan penyalahgunaan narkotika. 

Masyarakat, sebenarnya bisa mencegah aksi hal-hal yang menimbulkan niat dan kesempatan para pelaku kejahatan. Semisal, tidak melewati jalan yang rawan tindak kejahatan saat berkendara, bagi wanita dianjurkan  tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan, usahakan selalu waspada saat berkendara. 

 RINGKUS  550 BANDIT JALANAN 

Sementara sepanjang bulan Januari hingga Maret 2023, Polrestabes Meda menangkap 552 orang tersangka ini terdiri dari 367 tersangka kasus curas, curat dan curanmor (3C) dan 183 tersangka kasus narkoba. 

Polisi turut mengamankan barang bukti senjata tajam, 69 kg sabu dan 30 kg ganja. 

"Para tersangka dikumpulkan dari Polrestabes dan Polsek selama tiga bulan ini 274 kasus curas, curat dan curanmor, tersangka 367 orang," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda  pada Jumat (17/3/2023). 

Ia mengatakan untuk kasus narkoba, Polrestabes Medan menangkap 183 tersangka selama tiga bulan terakhir. Dengan barang bukti 69 kg sabu dan 30 kg ganja. 

Valentino menjelaskan dari jumlah ersebut, kasus Curat dan Curanmor menjadi yang tertinggi dan menjadi bahan evaluasi. 

"Curat dan curanmor ini kami evaluasi, ini kitatindak lanjuti, begitu juga dengan premanisme," ucap. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini