GAYO LUES | Guna menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Gayo Lues, Kepala Dinas Kimpraswil berharap melalui Dana Aspirasi atau Dana Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRK Gayo Lues dapat membantu mewujudkan pembangunan rumah layak huni.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kabupaten Gayo Lues Jakaria, S.Hut, dalam giat konsultasi rancangan awal RKPK 2024, jika setiap anggota dewan bisa membangun satu unit rumah layak huni, Jumat (10/2/2023).
Bila usulannya ini terwujud tentu akan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Gayo Lues dengan kalkulasi setiap tahun ada 20 unit rumah bantuan yang di bangun oleh 20 orang Anggota Dewan, sebab selama ini usulan dari dinas dalam pembangunan rumah layak huni belum terakomodir, jelas Jakarta.
"Melalui aspirasi dewan bisa menjawab kebutuhan rumah layak huni di Kabupaten Gayo Lues yang mencapai 8 ribu lebih, dimana selama ini rumah yang tidak layak huni merupakan salah satu indikator kemiskinan," katanya.
Jakaria menyebutkan, pandemi covid-19 telah berdampak terhadap meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia, termasuk di Aceh.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Aceh pada Maret 2021 bertambah 19,23 ribu jiwa menjadi 834,24 ribu jiwa dibanding Maret 2020.
Adapun jumlah penduduk miskin di Aceh Singkil tertinggi di Aceh, kemiskinan di Kabupaten tersebut mencapai 20,36 persen dari total populasi.
Angka kemiskinan berikutnya adalah Kabupaten Gayo Lues, yakni sebesar 19,64 persen. diikuti Kabupaten Pidie dengan persentase penduduk miskin sebesar 19,59 persen, kemudian Kabupaten Pidie Jaya sebesar 19,55 persen dan Kabupaten Bener Meriah 19,16 persen.
"Dengan pembangunan rumah layak huni MCK dan sarana air bersih akan menurunkan angka kemiskinan di Gayo Lues, kita berharap dorongan dari para Anggota DPRK Gayo Lues kedepan bisa membantu pembangunan rumah layak huni sesuai dengan dapilnya masing masing," harap Kadis Kimpraswil. (Didi/ed).
