Sekolah Alam Pertama di Binjai dan Metode Pendidikan yang Akan Diterapkan di Istana Hati

Sebarkan:
Teks foto: Founder Istana Hati Binjai Suwardiyamsyah menyampaikan materi pembelajaran.

BINJAI | Minat bakat merupakan suatu kemampuan (potensi) yang mesti diketahui pendidik dari peserta didiknya, sehingga pembelajaran yang diberikan tepat sasaran dan terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

Niat itulah yang membulatkan tekad Founder Istana Hati, Suwardiyamsyah untuk mendirikan sekolah alam pertama tingkat SMA di Kota Binjai yang diberi nama Sekolah Alam Istana Hati (Salih).

Suwardiyamsyah mengatakan ide mendirikan sekolah alam sudah direncanakan sejak Yayasan Istana Hati Binjai didirikan, berfokus pembelajaran karakter dan natural yang tidak hanya terikat dengan seragam-seragam.

"Untuk membuat sekolah alam sudah  terinspirasi sejak lama dan Saya optimis membuat sekolah alam ini, karena pelajar tingkat SMA itu harus menetapkan sikap mau meneruskan akademik atau menjadi seorang founder di usia muda," ucapnya, Sabtu, (21/1/2023).

Secara teknis, Suwardiyamsyah menerapkan empat kurikulum pembelajaran di sekolah alam yakni menanamkan nilai-nilai akhlaktul karimah, kemudian pengembangan akademik, enterpreneurship dan leadership

"Mantapi akhlaknya, mantapi baca alqurannya dan hafalan qurannya, fokuskan akademiknya, jiwa kewirausahaannya dan jiwa kepemimpinannya," kata Suwardiyamsyah yang sejak berusia 30 tahun sudah menjadi seorang founder.

Suwardiyamsyah mengatakan di sekolah alam, terlebih dahulu melakukan mapping atau pemetaan karakteristik untuk mengetahui di mana minat bakat dan kemampuan peserta didik.

"Setelah dimeeping siswa dan orang tuanya mau melanjutkan akademik atau tidak, ini kita arahan menjadi owner dan founder, kita latih kewirausahaannya, dengan membuka mindset, membangun mindset, sampai membangun mental," jelasnya.

Selanjutnya, pembelajaran leadership dengan menggunakan metode outbound dan fun game juga menjadi fokus sekolah alam istana hati, Karena seseorang yang mau melanjutkan akademik ataupun menjadi pengusaha harus memiliki jiwa kepemimpinan.

Lebih lanjut, Suwardiyamsyah menjelaskan untuk mewujudkan terbentuknya SDM yang unggul sesuai kemampuan peserta didiknya Sekolah Alam Istana Hati akan mendatangkan guru-guru tamu dari berbagai latar belakang akademik.

"Kalau saya menjadi seorang founder di usia 30 tahun kenapa tidak mencetak founder di usia belum 30 tahun, yang penting mindsetnya harus kita mantapi jadi setelah tamat dari sini di usia 17 tahun sudah memiliki mini usaha dan tidak bermental pekerja," pungkasnya.(Ml/Ism)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini