Ilustrasi musim hujan |
PADANGSIDIMPUAN | Musim Hujan sepanjang tahun 2022 ini masih terus melanda disejumlah daerah di Indonesia, salahsatunya di wilayah Kota Padangsidimpuan. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padangsidimpuan musim hujan akan berlangsung hingga Januari 2023.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Padangsidimpuan Dedi Iriansyah kepada metro-online.co mengatakan, musim hujan dan kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kota Padangsidimpuan masih akan terus berlanjut.
"Berdasarkan warning dari BMKG yang kita dapatkan kalau musim hujan atau cuaca ekstrem bulan ini masih belum puncaknya. Puncaknya akan terjadi pada bulan Desember 2022 Sampai Januari 2023," jelas Dedi kepada metro-online.co, Rabu (16/11/2022).
"Ini berdasarkan alat dari BMKG dan masih perkiraan kalau cuaca ekstrem itu masih berlangsung sampai Januari 2023, tapi kita tidak tahu juga semuanya kehendak yang Maha Pencipta," tambahnya.
Tidak itu saja informasi dari BPBD Kota Padangsidimpuan mencatat semenjak Januari sampai November 2022 ada 8 Sampai 10 kejadian bencana yang melanda wilayah Kota Padangsidimpuan yang disebabkan cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor.
Menurut catatan BPBD Kota Padangsidimpuan untuk cuaca ekstrem diperkirakan seluruh wilayah yang ada di Kota Padangsidimpuan merasakan dampaknya. Sementara bencana banjir melanda tiga daerah yakni, Batunadua, Desa Goti dan Manegen dan untuk bencana longsor terjadi di Kelurahan Sitamiang.
Kemudian dampak dari tingginya curah hujan dan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kota Padangsidimpuan sempat memakan korban jiwa salahsatu warga desa Bargot Topong atas nama Mara Imam Siregar, 58, yang kesehariannya bekerja sebagai petani.
"Informasi yang kita ketahui Korban sebenarnya bukan karena bencana banjir tetapi hanyut saat menyeberangi sungai. Kebetulan sawah milik korban ini melewati sungai dan mungkin karena curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem sehingga air meluap dan besar, pada saat menyeberang mungkin korban terbawa arus air yang deras dan hanyut," terang Dedi.
Mengingat masih berlangsungnya musim hujan dan cuaca ekstrem ini, Dedi menghimbau agar masyarakat Kota Padangsidimpuan tetap waspada dan berhati hati terutama yang tinggal dan bermukim di dekat lereng atau gunung, begitu juga dengan warga yang tinggal di area bantaran sungai. Karena bisa menyebabkan longsor dan banjir.
"Kita juga menghimbau kepada masyarakat jika terjadi hujan lebih dari satu jam dan jarak pandang hanya 50 meter yang tinggal di dekat lereng agar cepat-cepat mengevakuasi diri ketempat saudara atau ketempat yang merasa aman," pesannya.
"Kemudian tambahannya kita juga meminta kepada masyarakat agar lebih sering melihat sitausi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG di www.bmkg.co.id dan itu bisa di searching di google atau masyarakat bisa mendownload aplikasi inaRISK Personal yaitu Sebuah aplikasi untuk mengetahui bahaya kebencanaan disekitar kita serta upaya yang dapat kita lakukan secara mandiri," pungkas Dedi. (Syahrul/ST).