Air Meluap Dibadan Jalan Percut Sei Tuan, Ribuan Kendaraan Terjebak Banjir

Sebarkan:

Ribuan Kendaraan Terjebak Banjir di Jalan Desa Laudendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Senin 21/11/2022
DELISERDANG | Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara semakin parah. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan limpahan air yang merendam badan jalan hingga menimbulkan kemacetan panjang. Senin 21/11/2022.

Pantauan di sejumlah lokasi, bajir cukup parah terjadi di Jalan Pasar IV Desa Bandar Klippa, Desa Medan Estate dan Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan. Air buangan dari lokasi perumahan Citra Land Bagya City bertemu dengan limpahan air di Jalan Pasar IV Desa Bandar Klippa. 

Akibat banjir, ribuan kendaraan yang melintas terjebak, bahkan puluhan sepeda motor tampak mogok ditengah banjir yang merendam badan jalan. Banjir juga menggenangi puluhan rumah warga di Desa Bandar Klippa. 

Tak hanya menyebabkan kemacetan di Jalan Pasar IV Desa Bandar Klippa, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Desa Lau Dendang. Sejumlah perangkat desa diturunkan untuk membantu mengatur jalan guna mengurai kemacetan panjang yang terjadi akibat banjir.

Menurut Dani, warga Desa Lau Dendang, banjir kali ini yang terparah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. 

" Buruknya saluran drainase yang ada di Desa  Lau Dendang ini mengakibatkan banjir lama surut dan menggenangi badan jalan. Akibatnya kemacetan panjang terjadi pagi tadi," ucapnya.

Ribuan kendaraan terjang banjir di Jalan Pasar IV Desa Medan Estate samping perumahan Citra Land Bagya City, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang 
Hal senada di sebutkan Sapri warga  Jalan Pasar IV Desa Bandar Klippa, ia meminta Pemerintah atau pihak pengelola perumahan elite Bagya City ataupun Citra Land Gama City untuk membangun saluran drainase sendiri dan tidak mengalirkan air dari arah perumahan mereka ke Desa Bandar Klippa.

" Saluran air yang ada di Desa kami ini tak sanggup menampung air kiriman dari arah perumahan Citra Land Bagya City, meskinya merekakan perumahan orang kaya, buatla aliran air mereka jalur sendiri jangan di satukan ke parit masyarakat yang sama. Akibatnya kami disini yang terendam," jelasnya.( Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini