Masyarakat Desak Pihak Pertamina Bangun Jembatan yang Ambruk di Kelurahan Pangkalan Batu Langkat

Sebarkan:

 



Haris dan Suseno bersama rekan lainnya mewakili Pertamina Hulu Rokan (PHR) Pangkalan Susu, Jumat (28/10) di Aula Kantor Camat Brandan Barat, menanggapi tuntutan masyarakat membangun kembali jembatan ambruk di Lingkungan II Kelurahan Pangkalan Batu.poto : ls/metro online.co



LANAKAT | Masyarakat Kelurahan Pangkalan Batu, Kecamatan Brandan Barat Langkat, desak Pertamina Hulu Rokan (PHR) Pangkalan Susu segera membangun kembali jembatan yang ambruk tepatnya di Lingkungan II Alur Lebah, Kelurahan Pangkalan Batu.

Jembatan Pertamina yang ambruk, itu dibangun sekira tahun 1971, dan direnovasi 2008 lalu, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Permukaan lantai jembatan di tengah patah tebu.

Jembatan beton milik Pertamina yang terbentang kurang lebih sepanjang 40 meter di atas permukaan anak sungai di kawasan hutan mangrove sejak ambruk enam bulan lalu itu tak bisa lagi dilintasi warga pejalan kaki maupun pengendara roda dua.

Dampak dari jembatan yang ambruk membuat warga Lingkungan II dan sebagian warga Desa Lubuk Kertang terpaksa memutar keliling relatif jauh lewat Desa Tanjungpasir dan Payatampak, jika ingin keluar menuju Jalinsum Pangkalan Brandan.

Selain itu, beberapa warga pejalan kaki atau pengendara sepedamotor, menjadi korban. Ada sepedamotor berikut penunggangnya bernama Andika tercebur ke dalam anak sungai hingga ia tewas belum lama ini, sesuai catatan Metro Online.

"Kami masyarakat ingin jawaban yang pasti dari pihak manajemen Pertamina. Pihak perusahaan harus memberi jawaban hari ini," ujar tokoh masyarakat Kelurahan Pangkalan Batu, Najar di amini temannya, Usman.

Sementara itu, Haris dan Suseno, mewakili Pertamina mengatakan, permintaan masyarakat untuk segera membangun jembatan yang ambruk, itu terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari atasan.

"Semuanya harus sesuai prosedur. Ada proses yang harus dilalui apalagi terkait menyangkut dana anggaran," ujar Haris.

Jadi untuk usulan pembangunan jembatan, kata Haris, pihaknya akan sampaikan dulu ke pihak SKK Migas. Yang pasti aspirasi masyarakat yaitu membangun jembatan kembali, itu akan disampaikan ke pimpinannya,

Pada kesempatan itu, Danramil 18 Brandan Barat, Lettu Sudargo berharap agar pihak manajemen memperhatikan aspirasi masyarakat. "Tolong jembatan yang ambruk itu dibangun kembali sehingga warga dan pekerja Pertamina merasa aman dan nyaman ketika melintasi jembatan tersebut," ujarnya, seraya mengimbau pihak perusahaan dan masyarakat menciptakan situasi yang kondusif.

 "Saya mau masyarakat aman. Dan operasional Pertamina sebagai objek vital, juga harus dijaga keamanannya. Semuanya harus aman," harapnya.

Sementara itu, Camat Brandan Barat, M. Harmain S.TP mengatakan dirinya merasa miris mendengar ucapan oknum perwakilan Pertamina yang mengatakan, jika terjadi insiden dalam perbaikan jembatan nantinya, itu diluar tanggung jawab Pertamina. 

"Kita disini berkumpul guna mencari solusi terbaik, baik bagi masyarakat, baik juga buat Pertamina, "ujarnya seraya berharap agar Pertamina menindaklanjuti aspirasi masyarakat dengan membangun kembali jembatan tersebut.(ls/lkt1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini