Masyarakat Keluhkan Mahalnya Harga BBM, Pedagang Eceran Banyak Tutup

Sebarkan:

Masyarakat Antri beli BBM di SPBU Desa Laudendang,Pertamax, Deliserdang
DELISERDANG | Dampak kenaikan harga BBM mulai dirasakan berat bagi masyarakat, banyak masyarakat yang mengecam kebijakan pencabutan subsidi BBM oleh pemerintah karena membebani masyarakat dan mematikan sejumlah pencarian pedagang BBM eceran di desa desa yang jauh dari SPBU.

Nurdin, warga Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan saat ditemui di SPBU Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan mengatakan ia terpaksa membeli BBM Pertalite di SPBU yang cukup jauh dari rumahnya karena pedagang BBM eceran di kampungnya banyak yang tutup. Selain itu sejak BBM naik ia tak lagi mampu membeli di warung eceran karena harganya yang mahal.

" Semenjak harga BBM naik, pedagang eceran banyak tutup karena mereka tak bisa beli ke SPBU pakai jerigen takut ditangkap Polisi. Adapun yang dapat beli pakai tangki modifikasi sepeda motor beberapa kali di lansir, mereka terpaksa jual harga mahal untuk dapat untung. Harga Pertalite tak sampai satu liter dalam kemasan botol Aqua sekarang Rp 12.000 perbotol, ngeri kali pemerintah menyengsarakan rakyat saat ini," keluhnya, Selasa 13/9/2022.

Abdi, salah seorang pedagang BBM eceran warga Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Deliserdang mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM Subsidi, ia yang sudah belasan tahun menjual BBM eceran jenis Pertalite, Solar dan Pertamax mengaku tak bisa lagi berjualan BBM eceran karena takut ditangkap Polisi saat beli BBM pakai jerigen di SPBU.

" Saya tutup usaha jualan BBM eceran karena tak bisa lagi beli BBM pakai jerigen di SPBU, pegawai SPBU tak lagi ngasi beli pakai jerigen takut ditangkap, padahal kita mau beli buat dijual pada masyarakat di kampung yang jauh dari SPBU. Engak tau lagi kita sekarang ini sebagai masyarakat kecil mau kerja apa. Usaha jualan BBM eceran terpaksa tutup, warga kampung kami sekarang berbondong bondong ngisi BBM ke SPBU yang jauh bolak balik ngisi ,ini menyulitkan masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, dari pantauan di sejumlah SPBU tampak antrian masyarakat mengisi BBM subsidi, untuk dapat membeli Pertalite seharga Rp 10.000 perliter. Sementara untuk pengisian BBM Pertamax tampak lengang. Warga terpaksa membeli BBM Pertalite di SPBU karena harga eceran di warung warung sudah jauh lebih mahal.

Kebijakan mencabut subsidi BBM yang dilakukan pemerintah sangat berdampak pada ekonomi masyarakat dan menjadi beban masyarakat di pedesaan yang jauh dari SPBU.( Wan) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini