Lurah Pangkalan Masyhur Medan Dinilai tak Dukung Pertumbuhan Ekonomi Warga

Sebarkan:

DATANGI: Warga saat mendatangi kantor Lurah Pangkalan Masyhur Medan.

MEDAN | Program pemerintah dalam menghidupkan pertumbuhan ekonomi sepertinya tidak didukung oleh Lurah Pangkalan Masyhur Medan Rivai Ramadhana Harahap dan jajaran

Hal itu dengan tidak mengeluarkan rekomendasi bahkan bersama Kepolisian membubarkan kegiatan hiburan rakyat berupa pasar malam di Lapangan Tanah kosong Jalan AH Nasution, Medan pada Sabtu (24/9/2022).

Rivai Ramadhana Harahap diduga tidak mendukung kegiatan masyarakat dan  tidak bersedia menjawab surat permohonan masyarakat untuk kegiatan tersebut dengan alasan yang tidak masuk akal.

Lurah berdalih bahwa lokasi kegiatan tersebut dalam status sengketa, namun Lurah tidak bisa menjelaskan soal sengketa yang bukan merupakan wewenangnya.

Pihak ahli waris beserta panitia kegiatan yang menghadap ke kantor lurah bahkan menghadirkan kuasa hukum (pengacara) mempertanyakan alasan Lurah mencampuri urusan sengketa tersebut.

“Urusan sengketa yang merupakan wewenang Pengadilan dan Hakim sepertinya telah diambil alih kelurahan. Kegiatan di tanah ahli waris yang jelas-jelas punya hak dan telah menguasai tanah tersebut, dalam hal ini tidak mau mengeluarkan rekomendasi untuk pengantar Ijin Keramaian dari Polisi bahkan tidak memberikan balasan surat permohonan warga untuk kegiatan pasar tersebut. Sehingga polisi datang dan membubarkan kegiatan tersebut dengan alasan tidak memiliki ijin keramaian Kepolisian yang berdasarkan rekomendasi kelurahan,” ujar Agung Harja sebagai kuasa hukum ahli waris.


Hal ini membuat masyarakat kecewa kepada Lurah yang seakan menghalangi program pemerintah dalam menggerakkan roda ekonomi berupa UMKM pasca Covid dan kenaikan BBM.

Dicky Setiawan selaku panitia kegiatan tersebut merasa sangat kecewa dengan sikap Lurah Pangkalan Masyhur.

Pada Senin (26/9/2022), puluhan warga  mendatangi Kantor Lurah untuk mempertanyakan alasan Lurah menutup Pasar Malam tersebut.

"Ditengah himpitan ekonomi yang melemah, masyarakat butuh hiburan murah, dengan hadirnya pasar malam ini sangat menghibur warga, bahkan sangat bermanfaat karna banyak juga warga yang terbantu ekonomi nya dengan bekerja dan berjualan di pasar malam tersebut, Kita kecewa dengan sikap Lurah yang tidak mendukung, malah bersama Polisi membubarkan kegiatan tersebut,” terang Dicky.

Kapolsek Deli tua, Kompol Dedi Dharma, ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp belum memberikan pernyataan mengenai pembubaran Pasar Malam tersebut.

Lurah Pangkalan Masyhur saat di sambangi dikantornya, tidak berada di tempat

Warga hanya bertemu Sekretaris Lurah, yang berjanji akan menyampaikan keluhan dan kekecewaan warga akibat ditutupnya Pasar Malam.

Namun hingga malam ini belum ada kepastian dari pihak Kelurahan mengenai nasib warga yang bekerja di pasar malam tersebut. ”Jika dalam waktu 1 x 24 jam tidak ada kepastian mengenai nasib kami, kami akan ke kantor Walikota untuk mengadukan perihal kami ungkap Sitanggang yang berjualan di pasar malam tersebut,” sebut warga. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini