Ratusan Warga Paluta Sambut Sosialisasi Jamsostek Anggota Komisi IX DPR RI

Sebarkan:

MERIAH: Dr Sanco Simanullang ST MT IPM ASEAN Eng saat memberikan kata sambutan.


PALUTA | Bertempat di desa Siunggam Tonga Kecamatan Padang Bolak Tenggara Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Sumatera Utara, Selasa (2/8/2022), Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi) Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Komisi IX DPRI Dr. H. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, M.Hum, M.A., melakukan sosialisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).

Pantauan di lokasi kegiatan, ratusan peserta  dari 3 desa : Siunggam Tonga, Siunggam Julu dan Siunggam Jae, yang didominasi kaum ibu tampak memadati dan  memeriahkan kegiatan.

Kegiatan yang diselingi tanya jawab dan dialog, kerap mengundang tawa, juga menghadirkan narasumber Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Padang Sidimpuan Dr Sanco Simanullang ST MT IPM ASEAN Eng dan Kepala Pemasaran Yuliandi Syahputra.

Saleh yang politikus dan akademikus  dari Partai Amanat Nasional dalam wejangan menyebut, BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu lembaga keuangan yang paling kuat dari segi pendanaan dan permodalan.

"Alhamdulilah, BPJS Ketenagakerjaan memiliki dana besar berkisar Rp 640 Triliun . Itu adalah uang pekerja, tepatnya uang peserta. Dan itu nggak dipakai negara kemana mana, duitnya cair, semua cash," ujar Saleh Partaonan, anggota DPR terpilih sejak Pemilu 2014 dari Dapil Sumatra Utara 2. 

Dikatakan mantan aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah, tugas bersama termasuk komisi IX untuk mengawasi dan membesarkan lembaga ini, sehingga dapat diinvestasikan dengan baik demi sebesar besarnya  kesejahteraan pesertanya.

"Kalau BUMN lain banyak merugi. Kalau Jamsostek sangat sehat dan kuat. Maka kita harus terus menambah kepesertaannya. Semua harus gotong royong membesarkan lembaga ini," terang Saleh.

Saleh kelahiran Sibuhuan Padang Lawas Sumatera Utara  berujar,  kepesertaan Jamsostek bersumber dari Pekerja Penerima Upah (PU) yang bekerja pada perusahaan dan Badan Usaha lainnya.

"Pimpinan Perusahaan wajib mendaftarkan, membayar dan  memotong iuran tenaga kerja nya. Kalau tidak, perusahaan layak diperiksa BPJS Ketenagakerjaan dan Dinas Ketenagakerjaan," beber alumnus Colorado State University dan UIN Syarif Hidayatullah.

Sementara pekerja Bukan Penerima Upah (BPU), berusia 17 tahun hingga 65 tahun dapat mendaftar secara mandiri.

Dengan iuran Rp 16.800 per bulan, sebut Saleh, peserta yang mendaftar akan memperoleh manfaat jaminan kematian sebesar Rp 42 juta.

"Banyak manfaat mengikuti program ini, ayo mendaftar rame rame, demi kesejahteraan keluarga," tutup Saleh.

*5 program Jamsostek

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Padang Sidimpuan Sanco Simanullang didampingi Kepala Pemasaran Yuliandi Syahputra dalam sosialisasi menjelaskan 5  program Jamsostek.

Kelima program tersebut, ungkap Sanco, meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Diterangkan mantan Kepala Cabang Sibolga dan Karo, Program Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan perlindungan pada peserta jika mengalami risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental.

"JKM berupa jaminan berupa uang tunai yang diberikan kepada ahli waris atau keluarga  yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja," terangnya.

Sedangkan JHT merupakan program perlindungan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

"Jadi, fungsinya memberikan penghasilan ketika peserta memasuki usia pensiun, mengalami risiko cacat total tetap, hingga meninggal dunia," sebut mantan Kepala Pemasaran Cabang Tanjung Morawa Deli Serdang.

Sedangkan JKP merupakan program yang diperuntukkan bagi pekerja/buruh yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan manfaat berupa uang tunai, informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja. 

Program JKP sebut Sanco sudah di mulai sejak 11 Februari 2022.

"Kami siap menerima pendaftaran, dan tolong para Kepala desa dapat membantu menjembatani pendaftaran secara berkelompok," tutup Sanco sembari melantunkan lagu khas Tapanuli Selatan Sitogol. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini