Pengabdian Masyarakat, Dosen FKM USU Gerakkan POKJA PKK Dalam Usaha Kreatif Penyediaan Olahan Pangan

Sebarkan:


Medan - Dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi terhadap pengabdian masyarakat, Civitas Akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada Kelompok Kerja (Pokja) PKK Kelurahan Pangkalan Masyhur (Pangkalan Mansyur) Kecamatan Medan Johor, Medan.

Adapun penyuluhan dan pelatihan yang diberikan mengenai pemanfaatan teknologi penepungan dalam penyediaan bahan olahan pangan usaha kreatif. 

Tim pengabdian tersebut diketuai oleh Ir. Etti Sudaryati, MKM, PhD dengan anggota Dra. Nurmaini, MKM, PhD, bersama satu mahasiswa S3 dan empat mahasiswa S1 dari Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM USU.

Lurah Pangkalan Masyhur, Rivai Ramadhana membuka kegiatan itu secara resmi di Kantor Kelurahan Pangkalan Masyhur, pada 20 Juli 2022. Dan diikuti oleh sebanyak 35 PKK. 

Rivai berharap dengan pelatihan tersebut para kader PKK serta masyarakat nantinya dapat mengembangkan keterampilan dan menciptakan usaha kreatif yang bermanfaat bagi sekitar.

Selanjutnya, tim pengabdian memberikan pemaparan materi yang diisi dengan sesi tanya jawab kepada kader PKK yang berhadir. Adapun materi yang disampaikan mulai dari edukasi mengenai dasar stunting hingga intervensi stunting dan pelatihan penggunaan mesin penepungan bahan makanan. 

Ketua tim pengabdian, Ir. Etti Sudaryati, MKM, PhD mengatakan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan program PKK melalui penyediaan alat penepungan bahan makanan dan pelatihan keterampilan. 

Sehingga, akan dapat mengembangkan program kelompok kerja PKK sebagai usaha kreatif yang tidak tertutup kemungkinan secara berkesinambungan dapat memberikan manfaat ke masyarakat luas.

"Tujuannya tentu untuk memberikan keuntungan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan pengabdian ini selaras dengan salah satu upaya pencapaian SDG’s nomor 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. Penyediaan bahan olahan pangan dari teknologi penepungan nantinya akan berupa tepung yang dapat dipasarkan atau diolah kembali menjadi makanan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) balita, ibu hamil dan lain sebagainya," tutur Etti, Sabtu (13/8/2022). 

Dijelaskannya, bahwa tepung yang dihasilkan dari teknologi penepungan dapat bersumber dari berbagai bahan pangan seperti kacang hijau, kacang merah, dan kacang kedelai.

Kemudian tepung dari olahan kacang ini dapat dipasarkan sehingga dapat menambah nilai ekonomi dari pengembangan kreatif ibu ibu PKK. Lalu untuk makanan yang dihasilkan dari tepung yang sudah diolah dari biji – bijian dapat juga menjadi pencegah stunting pada anak balita.

"Para kader PKK pun yang mengikuti kegiatan tampak sangat antusias. Mereka aktif bertanya dan juga ikut berpartisipasi dalam acara bahkan dari awal hingga selesai," ujarnya. 

"Semoga dengan adanya mesin penepungan dapat meningkatkan berbagai aneka produk pangan yang lebih sehat dan terjamin keamanannya di pasaran," tutup Etti. (RL/Sahrul) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini