Pemerintah Berencana Naikan Harga Pertalite, Joko Basuki : Ekonomi Masyarakat Lagi Terpuruk, Batalkan Rencana Kenaikan BBM

Sebarkan:


BINJAI - Rencana dan wacana pemerintah Indonesia untuk menaikan harga BBM jenis Pertalite terus menuai pro - kontra. Kenaikan yang rencananya berkisar Rp 1000 hingga Rp 2.500 di setiap liternya ini dinilai sangat membebani masyarakat.


Menyikapi hal ini, Joko Basuki, yang merupakan anggota DPRD Kota Binjai dari Fraksi Gerindra sangat menyayangkan rencana dan wacana yang dibuat oleh pemerintah.


"Dengan kondisi masyarakat yang saat ini dalam keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19, saya berharap rencana kenaikan BBM ini dibatalkan," ujar Joko, Sabtu (27/8/22).


Jika harga BBM dinaikkan, lanjut Joko, masyarakat tentu akan kembali merasa diberatkan. Dengan artian, perekonomian masyarakat akan semakin terpuruk dan jauh dari kata sejahtera.


"Masyarakat sudah pasti akan semakin terpuruk. Harga bahan pokok juga akan berangsur naik dampak dari kenaikan harga BBM ini," pungkasnya.


Seharusnya, bener Joko, pemerintah turun langsung kelapangan untuk mengetahui situasi masyarakat yang saat ini sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.


"Saat ini banyak masyarakat yang dirumahkan dari pekerjaannya dengan alasan pandemi. Bahkan, masyarakat mencari uang untuk makan satu hari itu juga. Bagaimana jika BBM jadi naik?, jelas masyarakat akan tertindas. Banyak yang perlu kita fikirkan untuk rakyat kecil, terutama supir angkot, petani dan nelayan, kasihan mereka kalau naik BBM," cetusnya.


Masih kata Joko, dengan membatalkan niat pemerintah untuk menaikan harga BBM dan dengan pemberian subsidi sesuai kemampuan kepada masyarakat,  akan mampu menjaga optimisme rakyat agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang menjadi tanggung jawab semua pihak


"Harapan saya, rencana ini agar dipertimbangkan kembali. Jangan sengsara rakyat. Mari kita coba berikan sedikit kesejahteraan kepada rakyat, karena itu memang tanggungjawab pemerintah," pungkasnya.


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini