Peduli Masyarakat, Pemdes Selamat Pasang Spanduk Larangan Narkoba

Sebarkan:

Pemdes Selamat beserta puluhan kaum ibu, bersama Personel Koramil 04/SBB dan Polsek Biru biru, saat memasang spanduk larangan narkoba.

DELISERDANG |
Pemerintah Desa (pemdes) Selamat, Kecamatan Biru biru, Kabupaten Deliserdang, bersama puluhan masyarakatnya dan didampingi pihak Koramil 04/SBB serta Polsek Biru biru, memasang Spanduk Pelarangan Narkoba, Senin (29/8/2022) sekira pukul 10 WIB.

Pemasangan spanduk tanda larangan itu dilakukan persisnya di gapura Gg Asabri Dusun V Desa Selamat. Dengan bertuliskan : MARI KITA BERSATU MEMBASMI NARKOBA, BUKAN HEBAT KALI BANDAR JUDI DAN NARKOBA ITU LAE KALAU KITA BERSATU...!!

# Kita Jaga Kampung Kita Dari Bahaya Laten Narkoba Restorative Justice.

" Keadilan Hukum Untuk Rakyat Miskin"

Spanduk larangan itu juga dipasang foto Kapolda Sumut, Irjen Drs. RZ Panca Putra Simanjuntak, Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji, dan juga Anggota DPR RI Dr. IP Hinca Penjaitan, XIII, SH., MH, ACCS.

Kepala Desa (kades) Selamat, P Bahrun, didampingi Danramil O4/ SBB Kapten Wahyudi, Kanit Binmas Polsek Biru biru, Ipda P. Sembiring, serta perangkat Desa Selamat, ketika diwawancara wartawan dilokasi mengatakan, kalau hal itu dilakukan petanda bentuk perperangan Pemdes Selamat terhadap narkoba.

"Dan selama ini juga pemdes desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas, sudah bayak melakukan upaya upaya dalam memerangi praktik peredaran narkoba didesa ini, terkusus dalam bentuk  sosialisai dan himbauan tentang bahaya narkoba," kata Kades Selamat.

Sedangkan masyarakat Desa Selamat khususnya para kaum ibu - ibu, berterima kasih kepada Pemdes, personel Koramil 04/SBB dan personel Polsek Biru biru, karena sudah ikut serta memasang spanduk larangan narkoba tersebut.

Selaku kaum ibu saya berterima kasih kepada seluruh elemen yang sudah ikut serta mendirikan spanduk larangan narkoba ini. Dan semoga sesudah dilakukan pemasangan spanduk larangan ini dapat mengurangi peredaran narkoba didesa kami ini " Ucap salah satu kaum ibu didampingi puluhan kaum ibu lainya  yang mengaku kalau anaknya sudah jadi korban penyakit masyarakat tersebut. (Jasa)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini