Pada kesempatan itu kedua belah pihak saling bertukar pikiran dan gagasan didalam membahas tentang bagaimana caranya agar pasar tradisional Kota Medan kembali diminati masyarakat untuk belanja seperti sebelumnya.
Alpenus Angkat yang juga pedagang emas di Pasar Inpres Belawan mengatakan, kondisi sekarang Pasar Inpres dan Kapuas Belawan sangat memprihatikan dan jauh dari kata layak.
"Fisik bangunan pasar sudah hampir tak nampak dan juga kumuh. Akibatnya, masyarkat enggan belanja ke Pasar Inpres maupun Pasar Kapuas Belawan," katanya.
Tokoh masyarakat Medan Utara H. Irfan Hamidi yang juga mantan Ketua Persatuan Pedagang Pasar Inpres dan Kapuas Belawan (P3IKB) mengusulkan agar lantai 2 Pasar Kapuas Belawan difungsikan untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan pada badan dan trotoar jalan yang kerap menjadi penyebab Pasar Inpres dan Kapuas, semrawut dan kumuh.
"Lantai 2 Pasar Kapuas sudah hampir 15 tahun tidak difungsikan. Padahal kalau mau bisa dimanfaatkan untuk menampung PKL," ujarnya.
Menanggapi gagasan dua tokoh itu, Dirut PD Pasar Medan Suwarno, SE sangat mengapresiasi dan sesuai arahan Walikota Medan Bobby Nasution, pihaknya sedang mencari investor yang mampu membangun pasar tradisional yang diminati masyarakat.
"Kita sedang mencari investor yang mau berkolaborasi dengan Pemko Medan dalam membangunan pasar khususnya Pasar Kapuas serta 53 pasar lain yang ada di Kota Medan," ucap Dirut didamping Direktur Operasional Ismail Pardede dan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) H. Drq. F. Napitupulu yang turut hadir dalam pertemuan, itu. (rel/REM).
