Bendungan Bandar Sidoras Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat

Sebarkan:


 BANTU: Herti Sastra Munthe SP saat berbaur dengan masyarakat di Bendungan Bandar Sidoras.


DELISERDANG | Bendungan Bandar Sidoras yang awalnya diyakini bisa menjadi pemuas dahaga bagi ribuan warga 7 desa di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumatera Utara akhirnya hanya isapan jempol.

Usai dibangun dengan biaya miliaran rupiah, manfaat bendungan tersebut tak pernah dirasakan masyarakat terutama petani. Petani hanya gigit jari. Desiran air sungai hanya membuat telinga sakit, karena harapan airnya bisa mengairi persawahan tak kunjung ada.

Petani lalu ‘menggebrak’ ke Camat Percut Sei Tuan, Bupati Deliserdang dan BWS Sumut, tapi hasilnya nol. Memang, balon yang diperuntukkan menahan air yang rusak diperbaiki, namun hanya beberapa hari saja sudah rusak kembali.


Ancaman terpaksa dilakukan petani dengan berjanji akan menutup sungai agar air mengalir ke parit yang sudah dibuat untuk mengairi persawahan.

Dan BWS akhirnya ‘merestui’ warga untuk membendung sungai dengan bronjongan. Bantuan bronjong dan batu diberikan.

Ribuan warga bersama beberapa kades lalu gotong royong membendung sungai menggunakan bronjong dan batu. Namun hasilnya kurang maksimal, karena hanya bermanfaat beberapa hari saja.

Atas swadaya warga, bendungan kembali diperbaiki.

Pada Senin (11/7/2022), warga kembali bergotong royong memperbaiki bendungan. Terlihat hadir tokoh masyarakat Kecamatan Percut Sei Tuan, Herti Sastra Munthe SP yang berbaur dengan warga.

Rasa turut prihatin terhadap penderitaan petani, Herti memberikan bantuan berupa kawat, makanan, minuman dan lainnya.

“Saya turut prihatin terhadap nasib petani. Mereka tak bisa mengolah lahan karena kering, sementara musim tanam sudah tiba,” ujar Herti.

Menurut Herti, para petani terpaksa mengandalkan air hujan dan sumur bor di perladangan mereka. “Ini tak akan maksimal, apalagi sekarang sering musim kemarau, para petani semakin menderita,” terang Herti didampingi Kades Cinta Damai Josevina br Tambunan.

Herti juga meminta dinas terkait agar lebih peka terhadap keluhan petani.

Akibat rusaknya bendungan tersebut, ada 3.400 Ha yang gagal tanam. Luas lahan itu terimbas terhadap masyarakat di 7 desa, yaitu Desa Cinta Damai, Pematang Lalang, Sei Tuan, Percut, Cinta Rakyat, Tanjung Rejo dan Tanjung Selamat. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini