drh Jefri Helmi Bagikan Tips Pencegahan PMK Pada Hewan Ternak

Sebarkan:
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, drh Jefri Helmi

BINJAI | Para peternak yang ada di Indonesia saat ini resah dengan adanya Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah diberbagai wilayah.

Tidak terkecuali di Kota Binjai para peternak juga resah. Untuk mencegah terjadinya penularan PMK pada hewan peliharaan peternak, Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, drh Jefri Helmi membagikan tipsnya.

Untuk pencegahan penularan PMK, drh Jefri Helmi mengatakan jika ada hewan yang sakit segera laporkan ke Dokter hewan atau Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, kemudian lakukan vaksinasi hewan ternak.

Selanjutnya, jika ada hewan yang sakit segera dipisahkan, tidak memotong hewan yang sakit, menjaga kebersihan kandang, alat dan orang yang menangani hewan.

drh Jefri Helmi menjelaskan hewan yang terserang PMK Ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa), babi, unta dan beberapa hewan liar serta secara percobaan, virus PMK dapat menginfeksi antara lain kelinci, marmut, tikus, hamster.

"Gejala klinis pada sapi atau kerbau seperti demam tinggi, pembengkakan, air liur berlebihan dan adanya lepuh dan erosi sekitar mulut," jelasnya berdasarkan data situasi PMK Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai, Senin (23/5/2022).

drh Jefri Helmi menjelaskan PMK merupakan penyakit yang sangat menular pada hewan ternak dimana dalam satu kandang bisa terjangkit, tetapi tingkat kesembuhannya tinggi hampir 100 persen apa bila ditangani dengan cepat dan tepat.

"PMK pada hewan tidak menular ke manusia, jadi tidak masuk dalam katagori zoonosis dan daging ternak yang terkena PMK dapat dikonsumsi," pungkasnya.(Ml/Ism)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini