Supir Angkot di Toba Lakukan Aksi Mogok Beroperasi, Ini Tanggapan Kadishub Toba

Sebarkan:

Para sopir angkot lakukan aksi mogok beroperasi di jalan By Pass Balige, Sabtu (25/3/2022).

TOBA
| Ratusan supir angkot di kabupaten Toba melakukan aksi mogok beroperasi lantaran banyaknya mobil ber plat hitam menjadi angkutan umum, tepatnya di jalan By Pass Tambunan, Balige, Kabupaten Toba, pada Jumat (25/3/2022).

Mereka sudah kesekian kali melakukan aksi mogok beroperasi karena sampai saat ini, pemerintah belum menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.

Para sopir angkot tersebut menuntut agar mobil pribadi yang berubah jadi angkutan umum ditindak karena bukan angkutan umum yang diakui.

Di lokasi aksi, sempat terjadi diskusi dengan personil Polisi dan dinas perhubungan agar dilakukan dialog pembahasan mengenai masalah yang sudah lama terjadi.

Namun para supir angkot menolak dan tetap pada tuntutannya agar mobil pribadi ditindak.

Tisno Tambunan, (39), salah satu supir mengatakan jika mereka bersedia melengkapi surat kendaraan dan uji KIR dan menghidupkan kembali ijin trayek seperti operanto, KPD, Siguragura, KTM dan Sinar Nauli yang memiliki angkutan sekitar 350 kendaraan. 

"Kalau kami urus bagaimana? Bisakah mereka plat hitam berhenti? Kami rela ditilang asal bisa plat hitam berhenti dan kami siap ditindak jika surat kami tak lengkap," terang Tisno Tambunan.

Para supir mengatakan jika mereka harus setor Rp. 10.000 setiap hari jika mereka beroperasi, seperti di Soposurung, Balige, Laguboti, Silimbat dan Porsea sebesar Rp. 2.000.

Para supir malah bingung kenapa uji KIR diterima sementara ijin trayek sudah habis. 

Pemerintah kabupaten Toba diminta agar melakukan penertiban agar PAD Kabupaten Toba bisa bertambah dari ratusan angkutan umum. 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Toba, Tito Siahaan, saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan akan dibahas dulu dengan Sat Lantas Polres Toba.

"Terimakasih atas infonya. Kita akan bahas dulu bersama satlantas polres toba, para direksi angkutan untuk tindakan lebih lanjut," sebut Tito Siahaan dengan singkat. 

Aksi ini akan dilakukan selama 4 hari dimulai Jumat hingga Senen ini. Aksi ini tidak begitu mengganggu pengguna jalan walaupun mereka memberhentikan setiap angkutan umum beroperasi dengan menurunkan penumpangnya. Dan ini mendapat pengamanan dari dinas perhubungan Toba dan personil Polres Toba.  (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini