Sengketa Lahan PTPN 2 Dengan HKTI, Dua Kelompok Besar Massa Siap Berhadapan

Sebarkan:

Massa Karyawan PTPN 2 mengusung spanduk menolak pembacaan  eksekusi  sekalian pengukuran ulang areal kebun afdeling III TGP di Desa Penara Kebun Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang

DELISERDANG |
Sejumlah karyawan PTPN2 masih bersiaga di lahan perkebunan kelapa sawit afdeling III Kebun Tanjung Garbus (TGP) di Desa Penara Kebun, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Kamis 31/03/2022.

Informasi dihimpun di lokasi, sejumlah karyawan kebun yang tergabung dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPP) dan petugas pengamanan security PTPN 2 tampak bersiaga di pos khusus yang didirikan oleh pihak PTPN2 di areal kebun, tepatnya di pinggir jalan arteri bandara Kualanamu.

Para karyawan PTPN2 ini bersiaga menyusul informasi beredar kalau pihak Pengadilan Negeri Lubukpakam ada jum at besok 01/04 akan membacakan kembali eksekusi atas lahan kebun sawit  seluas 464 hektar yang ditanami pohon kelapa sawit oleh PTPN2 dengan pengawalan pihak Kepolisian Polda Sumut.

Dua kelompok massa dari PTPN 2 dengan kelompok massa yang tergabung dalam HKTI di prediksi akan kembali berhadapan. Setelah pada Rabu 30/03 kemarin sempat nyaris bentrok saat akan dilakukan pembacaan putusan pengadilan di lokasi lahan yang disengketakan.

Humas PTPN2 Rahmat Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya akan mempertahankannya. Terkait dengan perkaranya PTPN2 sudah melakukan upaya hukum dengan PK yang didaftarkan dengan nomor 4 /2022 pada tanggal 16 Maret 2022 kemarin.

"Objek Lahan tersebut adalah HGU PTPN 2 nomor 62 dan Karyawan PTPN 2 tetap akan turun sebagai bentuk Solidaritas dan mempertahankan aset," tegas Rahmat.

Sementara itu, Kapolresta Deliserdang Kombespol Irsan Sinuaji Sik saat dimintai tanggapannya terkait upaya antisipasi dalam mencegah bentrokan dua kelompok massa terkait sengketa lahan afdeling III Kebun TGP di Desa Penara Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang mengatakan, hingga saat ini belum ada permohonan pengamanan dari pengadilan untuk besok. "Namun polres tetap akan memonitor situasi," kata Sinuaji.

Sementara itu pula sejumlah pihak menyesalkan bila bentrokan antara dua massa bersengketa di wilayah itu sampai terjadi. Terlebih lagi dimasa pesta demokrasi pemilihan Kepala Desa serentak  Gelombang 1 di Kabupaten Deliserdang dan suasana pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. (wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini