Harga Cabe Merah Melonjak di Deliserdang, Gula Pasir Kosong

Sebarkan:


DELISERDANG |
Gejolak harga kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Deliserdang sepertinya tidak menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Deliserdang. Pasalnya hingga saat ini tidak tampak ada upaya dalam bentuk operasi pasar menekan stabilitas harga pangan yang dilakukan.

Dari kelangkaan minyak goreng, hingga kelangkaan gula pasir di gerai modern seperti Indomaret dan sejenisnya. Hal ini membuat masyarakat menjadi galau. Seperti di sejumlah gerai Indomaret dan Alfamart di Lubukpakam, rak gula pasir sudah beberapa hari kosong. 

Dari pantauan sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti sayur mayur mengalami kenaikan harga di beberapa barang. Seperti Cabe merah biasanya harga normal Rp 30 ribuan perkilo, kini melonjak mencapai Rp 56 ribu rupiah per kilogram harga ini di prediksi akan naik  lagi menjelang bulan puasa Ramadhan nantinya. Untuk harga cabe rawit di kisaran harga Rp 35 ribuan perkilo gram masih lebih tinggi dari harga normal, namun harga cabe hijau di kisaran harga Rp 29 ribuan perkilo gram.

Untuk harga bawang merah Rp 30 ribuan perkilo, bawang putih Rp 28.000 perkilo gram, gula pasir karungan Rp 14 ribuan perkilo harga diatas HET dari Pemerintah Rp 12 ribuan perkilo. Minyak goreng curah Rp 17.000 perkilo dan kemasan Rp 18-23 ribuan perkilo.

Untuk harga Gas Elpiji melon ukuran 3 kg masih normal Rp 18 ribu eceran kios. Namun harga tabung gas elpiji 5 kilogram naik Rp 2000 rupiah dari harga biasa begitu juga dengan Gas Elpiji ukuran 12 kilogram non subsidi mengalami kenaikan 2-3 ribuan pertabung dari harga biasa.

Gejolak harga kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Deliserdang ini khususnya mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Deliserdang Nusantara Tarigan Silangit, dalam keterangan persnya dilansir metro- Online.co , Kamis 10/03/2022 meminta agar Pemerintah Kabupaten Deliserdang segera mengambil langkah langkah untuk membantu masyarakat menjaga ke stabilan harga di pasaran. Karena ini dapat menyebabkan masalah inflasi yang serius . Kebutuhan pokok masyarakat itu hal yang utama dan Pemerintahan itu wajib menyediakan ketersedian bangan pangan maupun bahan kebutuhan hidup masyarakat lainnya.

" Semua ada bidangnya yang bertanggung jawab atas ketersediaan pangan masyarakat, OPD terkait Disperindag, Ketapang dan yang lainnya itu apa kerjanya kalau tak melakukan langkah langkah membantu masyarakat dalam ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok lainnya. Kita meminta agar Pemkab Deliserdang itu tanggap dengan situasi saat ini terutama ketersediaan pangan masyarakat, apa lagi sebentar lagi akan masuk bulan puas Ramadhan dan hari raya idul Fitri jangan sampai terjadi gejolak harga dan kekosongan bahan pokok," pinta Wakil Ketua DPRD Deliserdang.

Untuk masalah Gas Elpiji, Nusantara Tarigan Silangit justru mengkomplain program gas bumi rumah tangga milik PGN, yang di pasang langsung ke rumah rumah warga di Kecamatan Tanjung Morawa dan Kecamatan Lubukpakam kemarin. Ternyata setelah di gunakan malah lebih mahal dari pada sewaktu masyarakat menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram. 

" Banyak warga yang sudah menggunakan gas bumi ke rumah rumah itu mengeluh, selain pemasangannya juga banyak yang asal jadi kejar target, bahkan biaya malah semakin boros. Sewaktu  pakai elpiji 3 kilogram dibeli dengan harga Rp 17 ribuan bisa di pakai hampir satu bulan, paling banyak satu bulan itu dua tabung 3 kilogram sudah bisa satu bulan lebih di pergunakan. Tapi semenjak pakai Gas Bumi yang di sambung kerumah itu , malah membengkak paling murah Rp 70 ribu sampai 80 ribu sebulan, apa yang lebih hemat," keluh Nusantara Tarigan.

Politisi Partai Nasdem ini mendesak pemerintah yang mempunyai kebijakan dalam penentuan harga kebutuhan pokok masyarakat seperti Gas Elpiji itu memang benar membantu mengurangi beban masyarakat, bukan menjadi ladang bisnis.(Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini