Buruh Terminal Bahandle Tidak Punya Jamsostek

Sebarkan:

 


Kantor TPFT Graha Segara Belawan berdiri gagah di Jl. Pelabuban Raya, kawasan Pelabunan Belawan, Sabtu (19/3). 

BELAWAN | Puluhan buruh di terminal bahandle TPFT Graha Segara Belawan tidak punya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan tidak dilengkapi peralatan K3. Padahal
pekerja bongkar kontiner itu sudah tahunan bekerja, Sabtu (19/3).

"Aku bekerja sudah lebih dua tahun namun sampai sekarang tidak punya Jamsostek," kata seorang sumber yang dapat dipercaya dan minta namanya tidak disebutkan.

Selain itu, upah yang diterima perkerja tersebut juga tidak menentu dan terkadang dibawah standart walau sudah bekerja lebih dari depan jam satu hari.

"Kami gak ada yang berani menanyakkan hal ini karena pasti akan dipecat," tambah sumber tersebut. 

Berdasarkan peraturan yang ada, setiap usaha atau perusahaan yang sudah mempekerjakan pekerja lebih dari 10 orang wajib memberi Jamsostek kepada pekerjanya. "Kami jumlahnya lebih dari 80 orang namun belum juga dapat Jamsostek," ungkap sumber.

Sumber juga mengatakan, walau mereka bekerja dibawah kendali mandor sektor 4, Kop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan namun mereka bukan buruh digolongkan buruh pelabuhan dan tidak punya pas buruh. "Status kami tidak jelas," katanya.

Humas TPFT Graha Segara Belawan Sutris mengaku hal itu sudah berlangsung lama. "Namun untuk lebih jelasnya lain kali aku jelaskan," katanya.

TPFT Graha Segara Belawan merupakan satu unit usaha pelayanan bahandle atau pemeriksaan kontiner yang masuk jalur merah. Untuk membantu Bea Cukai membongkar kontiner, dipekerjakan puluhan orang yang bertugas membongkar dan memuat kembali barang yang akan dan siap diperiksa ke dalam kontiner.

Dulu bahandle atau pemeriksaan kontiner dilakukan di dalam kawasan Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan. Namun beberpa tahun ini dipindahkan ke luar TPK yakni disamping kantor TPFT Graha Segara Belawan. (RE Maha/REM)


 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini