Tanggapan Masyarakat Sekitar Hadirnya PT TPL : Sangat Berkontribusi

Sebarkan:


TOBA
| Industri dianggap berpengaruh dalam memacu pertumbuhan wilayah, aktivitas industri berdampak luas dalam terhadap perubahan fisik dan nonfisik dalam suatu wilayah. Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan oleh industri ini adalah dampak sosial, dampak yang ditimbulkan ini dapat menyentuh keseluruhan ragam baik itu mayoritas maupun minoritas, dapat juga menyejahterakan masyarakat, secara otomatis dampak sosial berdirinya suatu kegiatan industri dapat merubah sistem nilai masyarakat itu sendiri.

Selain dampak sosial, disisi lain dampak ekonomi juga akan mengalami perubahan akibat dari aktivitas industri dalam wilayah. Industri dapat menyerap tenaga kerja potensial dari rakyat miskin yang hidup di daerah-daerah sekitarnya. Kondisi seperti ini dapat mengikis keterbelakangan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan serta mengurangi angka pengangguran bagi masyarakat yang berada di sekitar industri. 

Kehadiran PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) sebagai salah satu industri yang bergerak dibidang pengelolaan kayu sebagai bahan utama pembuatan kertas di Kabupaten Toba. Dampak yang paling signifikan yang ditimbulkan oleh perusahaan ini yaitu lingkungan dan ekonomi daerah. 

Berbagai persepsi dikeluarkan terhadap pertumbuhan dan aktifitas kegiatan TPL, beberapa masyarakat akan ada yang menerima hadirnya TPL namun ada juga yang berpendapat lain. 

Sebetulnya dengan adanya kegiatan industri sangat penting bagi masyarakat karena memberikan lapangan pekerjaan yang sangat besar bagi masyarakat, menyediakan barang konsumsi bagi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keberadaaan suatu perusahaan dalam suatu wilayah secara otomatis akan memberikan dampak bagi wilayah dimana perusahaan tersebut berdiri. Baik itu memberikan dampak positif atau negatif, dampak yang dipengaruhi oleh perusahaan yaitu seperti ekonomi, budaya, sosial dan juga lingkungan. Kecamatan Porsea, salah satu lokasi yang berada dekat dengan wilayah operasional perusahaan sendiri tentu mengalami dampaknya.

Kepala Desa Simpang Sigura-gura, Syawal Manurung, dan James Butar-butar, Kepala Desa Patane II di Kecamatan Porsea menyampaikan bahwa wilayah di sekitar aktifitas industri disadari atau tidak akan mengalami dampak dengan upaya pembangunan infrastruktur pendukung dan kegiatan ekonomi pendukung lainnya dengan kehadiran perusahaan.

“Sampai saat ini, TPL selalu memberikan perhatian kepada kami masyarakat yang berada di jalur logistik. Pertama, TPL selalu cepat respon ketika ada bencana alam atau musibah yang terjadi. Baik itu kebakaran, angin puting beliung ataupun banjir bandang yang baru terjadi pada tanggal 31 Desember 2021 lalu. Dukungan tanah timbun dan gotong royong pembersihan serta konsumsinya disediakan oleh perusahaan," sebutnya, ketika dijumpai di kantornya, Senin (17/1/2022).

“Kedua, selama pandemi tahun 2021, desa Simpang Sigura-gura menerima berbagai dukungan sosial seperti pembagian sembako beberapa kali, kemudian dukungan infrastruktur yaitu perbaikan jalan rusak yang juga menjadi jalur logistik perusahaan dan beberapa warga di desa juga merupakan tenaga kerja di perusahaan. Sehingga hal itu sudah cukup menggambarkan bagaimana perusahaan menunjukkan kepeduliannya,” ujar Syawal.

Menurut Syawal, hal tersebut menunjukkan bahwa TPL peduli dengan masyarakat dan begitu pun masyarakat merasakan manfaat kehadiran perusahaan di tengah-tengah mereka. Hubungan yang saling menguntungkan ini pun dirasa sangat berdampak bagi kemajuan masyarakat dan wilayah desa.

“Terlepas dari isu yang berkembang, sesungguhnya kami tidak begitu peduli, karena kami masyarakat yang berdampingan langsung dengan perusahaan lebih tahu dan lebih merasakan manfaatnya,” pungkas Syawal  menambahkan.

Hal senada juga disampaikan oleh James Butar-butar, Kepala Desa Patane II, bahwa dengan hadirnya TPL ditengah-tengah masyarakat, sejauh ini dirasa telah memberikan dukungan yang cukup baik. Sama halnya dengan desa Simpang-sigura-gura yang mengalami banjir bandang di malam tahun baru lalu, respon cepat perusahaan juga sangat sigap memberikan dukungannya.

“Aktifitas warga saat itu terhenti, warga sangat terkejut dan takut dengan bencana yang tidak disangka-disangka. Dimana seharusnya warga merayakan pergantian malam tahun baru dengan sukacita, tapi malah musibah yang menimpa. Setelah kejadian, tim dari TPL melakukan survey dan koordinasi dengan pemerintah desa agar secepatnya dapat membantu,” tutur James.

“Dukungan alat berat eskavator selama 2,5 hari dan tanah timbun sebanyak 30 dump truck diberikan oleh TPL, yang kami gunakan untuk menutup tanggul sungai yang jebol. Dukungan tersebut sangat berarti dan kami sangat berterimakasih dengan kepedulian perusahaan kepada desa kami. Selama ini program pemberdayaan masyarakat juga berjalan dengan baik, untuk desa  Patane II sendiri selama tahun lalu menerima dukungan pertanian melalui program Bibit Padi Jajar Legowo kepada 3 kelompok tani. Satu kelompok berisikan 5 KK dan pembagiannya 5 Kg/KK. Program tersebut menghasilkan panen yang meninngkat dari panen-panen sebelumnya. Kemudian dilanjut juga dengan dukungan di sektor perikanan kepada 2 kelompok budidaya yang ada di desa kami. ” tambah James.

Oleh karena itu, kegiatan industri tidak hanya dilihat dari kemampuan tenaga kerja, melainkan harus dilihat implikasi sosial, fisik dan ekonomi yang ditimbulkan. Kegiatan industri tidak hanya dilihat dari sudut kemampuan menciptakan produk kebutuhan masyarakat melainkan harus dilihat dari dampak sosial budaya dan bagaimana akibatnya terhadap sikap dan tingkah laku masyarakat setempat, pola konsumsi sudah berubah, dan lingkungan yang mendukung sebagai tempat tinggal masyarakat itu sendiri. 

Harapan juga turut disampaikan oleh Syawal Manurung dan James Butar-butar, agar manfaat dari hadirnya perusahaan akan terus dirasakan oleh masyarakat. Kerjasama dan hubungan yang baik semoga terus terbina baik, sehingga semakin berdampak pada kemajuan masyarakat ke depannya. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini