Bocah SD Tewas, Dinkes Deliserdang Sebut Gejala Tetanus Ronal Timbul Usai Vaksin

Sebarkan:

Korban semasa hidup

DELISERDANG |
Kematian Ronal Purba (10) bocah kelas 3 Sekolah Dasar, warga Dusun VIII Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang terus menjadi perhatian masyarakat luas. Banyak masyarakat merasa prihatin dan miris melihat musibah yang dialami Ronal Purba.

Sarma Simbolon ibu korban mengaku pasrah dengan kematian anaknya, namun  ia tetap menyesali kondisinya yang tak mampu berbuat lebih banyak, untuk menyelamatkan nyawa anaknya karena keterbatasan ekonomi dan keadaan.

Sarma Simbolon juga heran bagaimana anaknya bisa kena tetanus dan kejang otot seperti yang dikatakan oleh pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan, Ronal Purba sebelumnya anak yang sehat dan periang, ia tidak pernah mengalami sakit yang dianggap bisa memicu tetanus.

Dikatakan Sarma Simbolon dalam keterangan persnya, Ronal sebelum sakit, mengikuti vaksin massal di sekolah, lalu pada malam hari ia mengalami demam dan kejang. Ronal dibawa ke klinik untuk perobatan, namun pihak klinik meminta agar Ronal dirujuk ke RS Citra Medika, karena tidak ada dokter anak dan katanya peralatan kurang, Ronal di rujuk kembali ke RS Mitra Sejati. Di situ Ronal 4 hari dirawat tapi kondisi kesehatan Ronal tak juga membaik. Pihak RS mengatakan kalau Ronal mengalami Infeksi kejang otot dan menyarankan agar Ronal di rujuk kembali ke RS Adam Malik alasan disana peralatan lebih lengkap. 

Pikiran Sarma ( ibu korban) makin berkecamuk, melihat kondisi anaknya. Namun di satu sisi keterbatasan kemampuan ekonomi juga menjadi pikiran. Sarma bingung siapa yang akan menjaga Ronal bila dirawat di RS Adam Malik, ia sudah berhari hari tak kerja dan selama menjaga Ronal di RS ia juga butuh biaya. Akhirnya ia memutuskan untuk membawa Ronal pulang dan mengeluarkannya dari Rumah Sakit Citra Medika.

Korban, bolak balik kena jarum infus 

Ronal dibawa pulang, rupanya kondisi kesehatan terus memburuk , Ronal lalu di bawa kembali ke Rumah Sakit Umum Amri Tambunan Lubukpakam, disana, Ronal sempat meminta pulang karena tak sanggup lagi menahan sakit karena sudah berulang kali kena jarum infus dan sebagainya selama menjalani perawatan medis berpindah pindah sebelumnya.

"  Ronal  waktu masih bisa bicara tapi suaranya pelan, minta pulang tak tahan Mak sakit kali, pulanglah kita," ungkap Sarma.

Sempat dua hari dirawat di RS Amri Tambunan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, akhirnya nyawa Ronal si bocah malang inipun tak dapat terselamatkan. Dengan diselimuti duka mendalam jenazah Ronal di bawa pulang  keluarganya dan di kebumikan.

Menurut keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang, dr Ade Budi Krista dalam keterangan persnya, berdasarkan hasil surveilans dan investigasi dinkes, dapat kami sampaikan bahwa Ronal meninggal dunia karena penyakit tetanus. Dan tidak ada hubungannya dengan vaksinasi. 

" Hal ini disimpulkan dari resume medis dan adanya pemeriksaan oleh dokter spesialis anak yang kompeten dan keterangan dari beberapa rumah sakit tempat almarhum pernah dirawat. Gejala-gejalanya jelas, karena ada trismus dan opistotonus yang menunjukkan itu tetanus. Dan tetanus itu masa inkubasinya lebih dr 2 minggu. 

Artinya secara analisa medis almarhum sudah terpapar bakteri tetanus pada saat divaksin. Dan gejala timbul sesudah divaksin," pungkasnya.( Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini