Sakit di Usia Pensiun, Zuriah Tertolong JKN-KIS

Sebarkan:

 


Zuriah saat memperlihatkan kartu peserta JKN-KIS




TAPANULI SELATAN | Masa pensiun adalah masa yang secara alami akan menghampiri setiap orang yang bekerja. Datangnya bervariasi, berdasarkan pencapaian usia tertentu. Saat memasuki usia pensiun tubuh mulai menua, fisik melemah, bahkan tidak sedikit yang sakit – sakitan.

Hal tersebut dirasakan Zuriah Lely Siregar, warga Sipirok, Tapanuli Selatan adalah salah satu pekerja yang menikmati masa pensiunnya. Kesehariannya ia habiskan dirumah, mengisi waktu luang dengan ibadah dan bercengkrama bersama keluarga.

 “Setiap hari saya di rumah, sejak pensiun tidak banyak yang bisa saya lakukan. Dulu, pagi berangkat kerja, pulangnya sore. Sekarang saya terbatas karena badan juga tidak kuat,” kata Zuriah, Selasa (14/12/2021).

Tidak seperti saat muda dulu, ia mengaku lebih rentan sakit, seperti yang baru ia alami dua bulan yang lalu. Kala itu Zuriah mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh. Sudah lebih tiga hari ia mengalami demam, sakit kepala, dan suhu tubuh naik turun. Keluarga mulai merasa cemas dengan kondisi Zuriah yang lemah dan lebih banyak menghabiskan waktu berbaring di kamar.

Merasa sakit biasa Zuriah memutuskan untuk berobat ke mantri, ditemani oleh anaknya. Mantri memberikannya beberapa obat yang diantaranya obat demam dan nyeri. Beberapa hari setelah itu ia tidak merasakan perubahan yang berarti. Sebaliknya, Zuriah mulai merasa mual dan diare, tubuhnya juga terasa lemas akibat tidak berselera makan.

“Setelah seminggu sakit, saya merasa tidak tahan lagi. Wajah saya semakin pucat badan semakin kurus. Akhirnya saya dibawa ke Puskesmas dan langsung mendapat rujukan untuk dirawat di rumah sakit. Dokter Puskesmas mangatakan saya mengalami demam tifoid,” tutu Zuriah.

Berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan rujukan dari Puskesmas Zuriah dibawa keluarga ke RSUD Sipirok untuk segera memperoleh perawatan. Perawat kala itu segera memeriksa tekanan darah, mengambil darah Zuriah untuk pemeriksaan, dan memasangkan infus.

Hari kedua dirawat di rumah sakit, badan Zuriah mulai merasa baikan. Perawat dan dokter rutin berkunjung untuk memastikan kondisinya tetap stabil. Hari - hari dalam perawatan Zuriah diharuskan beristirahat total, serta teratur minum obat yang diberikan melalui perawat. Makan yang diberikan pun terasa enak, dengan tekstur lembut, tanpa santan, rasa asam dan pedas.

“Alhamdulillah setelah beberapa hari dokter mengizinkan saya keluar dari rumah sakit. Sampai dirumah saya terkejut, anak saya mengatakan bahwa semua biaya berobat saya gratis, semua ditanggung BPJS Kesehatan. Kami sangat bersyukur, bisa hancur kami kalau harus membayar semuanya,” kata Zuriah.

Belajar dari pengalaman ini, Zuriyah selalu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidep sehat. Ia juga mengingatkan saudara dan kerabatnya untuk mendaftar JKN-KIS, agar tidak ragu berobat hingga kondisi menjadi lebih buruk seperti yang ia alami. (Syahrul/ST)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini