Dituding Lakukan Pungli Dipemberitaan Media Online, Ini Penjelasan PT. SBP dan DPK PKP

Sebarkan:


BINJAI | Banyaknya pemberitaan di media online yang mencatut nama Ketua DPK Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kota Binjai, Hendri Syahputra dalam pemberitaan tentang aksi pungutan liar alias pungli, terutama yang menimpa pengelola pangkalan LPG bersubsidi 3 Kg di wilayah Kota Binjai ternyata mendapat respon dari dirinya.


Saat ditemui, Rabu (29/12/21) di kawasan Kecamatan Binjai Utara, Hendri mengatakan kalau isu pungli tersebut tidak lah benar dan terkesan menggiring opini publik.


"Ternyata itu tidak benar. Setelah kita melakukan investigasi ke lapangan terkait isu pungli tersebut, kita tidak ada menemukan aksi pungli," pungkasnya.


Ketika ditanyai tentang komentar dirinya di beberapa media online terkait isu pungli tersebut, Ketua DPK Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kota Binjai, Hendri Syahputra menjelaskan kalau dirinya hanya sebatas memberikan keterangan saat salah seorang awak media meminta komentarnya.


"Seorang awak media datang ke kita untuk meminta tanggapan, kita sebagai warga sah-sah saja memberikan komentar. Namun kita kan belum mengetahui pasti duduk masalahnya. Nah, setelah berita itu mencuat, sekali lagi saya tegas, banyak media online yang mencatut nama saya tanpa mengkonfirmasi langsung," jelasnya.


Oleh karena itu, Hendri meminta kepada Media online yang telah mencatut namanya dalam pemberitaan tersebut, agar segera menghapusnya. "Mereka tidak ada konfirmasi ke saya. Jelas ini plagiat dan melanggar kode etik, jadi saya minta berita itu dihapus," terangnya.


Sementara itu, humas PT. SBP, Zulkarnaen Idrus sangat menyayangkan tindakan wartawan media online yang membuat berita tidak berimbang alias sebelah pihak.


"Mereka jelas membuat nama perusahaan kami tercoreng. Mereka membuat berita tentang kami, tapi tidak konfirmasi ke kami, jelas itu beritanya sebelah pihak dan tidak berimbang," terangnya.


Jika mereka bekerja profesional, lanjut Idrus, seharusnya wartawan tersebut melakukan konfirmasi kepada pihak PT. SBP, sebelum berita tersebut dimuat ke media dan menjadi konsumsi publik.


"Berita itu harus berimbang, jangan hanya mendengarkan sebelah pihak saja. Media itu kontrol sosial, jadi lakukan fungsi dan tugasnya dengan benar," ungkap Idrus menyesali tindakan beberapa Media online yang tidak profesional dalam menjalankan profesinya.


"Sekali lagi saya tegaskan kalau berita itu tidak benar. Dan banyak oknum wartawan media online yang plagiat dalam pemberitaan ini tanpa turun langsung ke lokasi untuk melakukan investigasi. Kami sangat menyayangkan tindakan oknum wartwan media online yang tidak bekerja profesional dan tidak sesuai kode etik jurnalis," ujarnya.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini