Disebut Arogan, Camat Akhirnya Panggil Lurah Padangmatinggi Lestari

Sebarkan:

 

Kantor Camat Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara


PADANGSIDIMPUAN
| Lurah Padangmatinggi Lestari Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Rahmad Matondang akhirnya dipanggil camat, pasalnya Ia dilaporkan oleh salahsatu warganya karena dinilai bersikap arogan.

Sebelumnya pada 8 Desember 2021, salahsatu warga atas nama Rudy Syafruddin Lubis melaporkan lurah Padangmatinggi Lestri Rahmad Matondang kepada Camat Padangsidimpuan Selatan, Ahmad Toib Simanjuntak terkait sikap arogan yang dialamainya saat mediasi permasalahan rumahtangganya di kantor Lurah Padangmatinggi Lestari.

Kepada metro-online.co Rudy menceritakan, saat di kantor lurah Ia dan istrinya dipertemukan untuk mediasi terkait permasalahan keluarganya. Pada saat itu, lurah Padangmatinggi Lestari Rahmad Matondang saat itu memperlihatkan sikap arogannya kepada Rudy dengan menampar meja dan menuduhnya yang bukan-bukan. 

Tidak terima sikap lurah yang Ia nilai arogan kepadanya, Rudy akhirnya memutuskan melaporkan hal ini dengan membuat surat pengaduan kepada Camat Padangsidimpuan Selatan dan Walikota Padangsidimpuan.

Menanggapi hal tersebut, Camat Padangsidimpuan Selatan Ahmad Toib Simanjuttak yang diwakili Sekretaris Camat (Sekcam) Wulan Wardaningtias Putrini kepada metro-online.co mengatakan, setelah mendapatakan laporan dan pengaduan warga, pihaknya langsung respon dan memanggil Lurah untuk dikonfirmasi.

"Kita sudah panggil yang bersangkutan dan kita juga sudah konfirmasi langsung bagaimana kejadian sebenarnya, karena kita juga tidak bisa mendegarkan hanya dari satu pihak saja," ucap wulan kepada metro-online.co diruang kerjanya, Jum'at (10/12/2021).

Wulan mengatakan, sebagai pimpinan dan pembina di wilayah Kecamatan Padangsidimpuan Selatan pihaknya telah memberikan teguran secara lisan kepada lurah Padangmatinggi Lestari supaya hal demikian tidak terjadi lagi.

Menurut Wulan, sebenarnya sikap lurah yang dinilai arogan itu sangatlah tidak tepat bagi seorang pimpinan melakukan hal tersebut kepada warganya ketika menyelesaiakan suatu permasalahan.

"Sebenarnya mendengarkan kasus kekerasan dalam rumah tangga seperti itu kita mendengarnya miris juga, mungkin lurahnya juga terbawa suasana, tapi sebenarnya memang hal seperti itu kurang tepat," ungkap Wulan.

"Karena yang namanya menyelesaikan suatu masalah harus dengan kepala dingin dan memang sepatutnya tidak ada intervensi kepada keduabelah pihak dan sebagai pemerintah kita harus netral," tuturnya.

Sementara menanggapi hal tersebut metro-online.co langsung mempertanyakan kepada Lurah Padangmatinggi Lestari Rahmad Matondang, Ia mengakui kalau pada saat dilakukan mediasi kepada warganya Ia menampar meja dan menunjuk Rudy Syafruddin.

Rahmad mengatakan pada saat itu Ia sedang menangani permasalahan warganya yang  mengalami kekerasan dalam rumahtangga (KDRT), saat mendengarkan kronologis kekerasan yang dialami warganya itu sontak Rahmad merasa miris dan pada saat itu Ia mengakui spontan menampar meja dan menunjuk pelaku.

"Sebenarnya saya tidak bersikap arogan, hanya saja karena mendengar cerita dari korban saya merasa miris. Spontan naluri saya sebagai seorang laki-laki dan sebagai seorang ayah sehingga membuat saya menampar meja pada saat itu, kemudian saya menunjuk pelaku dengan berkata, bagaimana kalau itu terjadi sama anakmu, apakah kamu berterima," jelas Rahmad kepada metro-online.co.

Kemudian Rahmad juga menyesali jika masalah rumahtangga seperti ini sampai naik kepermukaan dan diketahui publik, apalagi sempat yang bersangkutan melaporkan dirinya. Menurutnya dengan seperti ini jadi akhirnya masyarakat tau permasalahan keluar tersebut.

"Saya sangat menyayangkan sekali jika permasalahan rumahtangga seperti ini sampai naik kemedia. Apalagi saya sempat dilaporkan, aturannya publik tidak tahu permasalahan keluargnya, akhirnya masyarakat jadi tahu," pungkasnya. (Syahrul/ST).











Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini