Pemko Binjai Akan Evaluasi izin dan Berikan Sanksi Kepada Pengelola BMM

Sebarkan:
Sekretaris daerah kota Binjai, Irwansyah Nasution saat diwawancarai wartawan di ruangan kerjanya, Senin (15/11/2021


BINJAI | Viaralnya pembukaan Binjai Milenial Market (BMM) yang melanggar prokes dengan menyediakan hiburan waria ditanggapi Pemerintah Kota Binjai. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Binjai Irwansyah, Senin (15/11/2021) mengatakan, dalam hal ini Pemko Binjai tidak tahu dengan hiburan yang ditampilkan oleh pengelola BMM. 

"Memang mereka sudah audiensi dan diterima langsung walikota. Tapi saat audiensi, walikota menegaskan agar mematuhi prokes. Terkait hiburan yang menampilkan waria, kami selaku pemerintah juga kecolongan," ujar Irwansyah. 

Terkait hal ini, sebut Irwansyah, Pemko Binjai akan melakukan evaluasi izin dan memberikan sanksi kepada pengelola BMM. "Sanksi kita berikan berupa teguran. Jika kedepan tidak mematuhi prokes, maka izinnya kita cabut," tegas Irwansyah. 

Disoal adanya pilih kasih penegakan PPKM dimasa pandemi, Irwansyah juga memberikan penjelasan. Menurutnya, Tanah Lapang Merdeka masih tahap evaluasi untuk dibuka. Hal ini mengingat Kota Binjai sudah level satu. 

"Sesuai intruksi gubsu (Ingub), untuk level satu dapat membuka ruang publik dengan aturan prokes dan kapasitas masyarakat 50 persen dari ruang publik yang tersedia. Untuk tanah lapang masih kita evaluasi," tuturnya.

Irwansyah juga menambahkan, malam itu juga walikota menghubunginya untuk menindak lanjuti kerumunan yang terjadi di BMM. "Saat itu juga saya berkoordinasi dengan Kasat Pol PP. Dan malam itu juga, sekitar pukul 22:37, Kasat Pol PP beserta personel dibantu TNI/Polri turun ke lokasi," paparnya. 

Sementara itu, Pimpinan projects Binjai Milenial Market, Jemmy Mulyawan Vincent ketika dikonfirmasi, Minggu (14/11/2021) meminta maaf kepada warga kota Binjai terkait grend opening yang menampilkan waria yang berpakaian kurang sopan.

"Kita menyerahkan kegiatan grand opening semalam itu kepihak ketiga, event organizer mereka yang menghendel kegiatan mulai dari acara potong pita sampai klosing," ucapnya.

Jimmy mengatakan pihak pengelola BMM fokus bagiamana penerapan prokes dan fokus pada acara peresmiannya dengan menyambut tamu-tamu yang di undang.

karena kita sebagai menegement tidak bisa menghendel semuanya, jadi ada ivent organizer yang menghendel mulai dari acara potong pita sampai klosing kita serahkan ke karena kita lebih fokus bagiamana penerapan Prokes," katanya.

"Kecolongan kita, memang mereka menyusun rowndonnya dalam rowndon itu mencantumkan menampilkan telent show, kita pikir penampilan telent show hanya seperti live band, atau penyanyi dangdut jadi setelah viral baru menegement heran dan ini menjadi pelajaran kepada kami," ucapnya.

Terkait masalah prokesnya Jimmy Vincent mengaku terkejut tidak dan tidak menyangka kalau grand opening ramai seperti itu sehingga kurang persiapan.

"Kedepan kita akan menerapkan Prokes secara ketat, bagi-bagi masker setiap pengunjung yang tidak pakai masker kita kasih masker dan akan melakukan sistem buka tutup di jam-jam padat pengunjung," pungkasnya. (Ml/Ism)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini