Polsek Firdaus Gelar Sidang Diversi Kasus Terduga Pencurian di Bawah Umur

Sebarkan:


SERDANGBEDAGAI |
Polsek Firdaus Polres Serdang Bedagai (Sergai) Polda Sumatera Utara, gelar sidang diversi atas inisial terduga B (16) warga kecamatan Sei Bamban  Kabupaten Sergai, Kamis (19/08/2021) pagi, karena dituding ikut membantu menjualkan barang curian milik negara yang disimpan di dalam gudang.

Sidang diversi dihadiri Ketua P2TP2 Sergai, Akbar Dev ST, Iswan Rofflis SH PK - Pratama Bapas Kelas I Medan,Ketua KPUD Sergai Erdian Wirajaya dan Komisioner KPU Sergai Bayu Afrianto dan Chairul,perangkat Desa Penggalangan, Abang angkat terduga.

Kapolsek Firdaus AKP Idham Halik diwakili Kanit Res,Ipda Maruli Sihombing dan Penyidik pembantu Aiptu Azmi Lubis.

     

Sebelumnya pihak P2TP2 Sergai dan Bapas (Badan Pelindungan Anak/Saksi), sudah memeriksa terduga.

Hasil persidangan menyatakan,karena terduga masih dibawah umur (belum 18 tahun), maka sesuai amanat UU apalagi ancaman hukumannya dibawah 7 tahun, maka terduga tidak ditahan." Diversi ini hanya berlaku satu kali,kalau besok Terduga melakukan perbuatan yang melang gar hukum (pidana),maka tidak ada lagi haknya untuk melakukan diversi",jelas Iswan dari Bapas Kelas I Medan.

     

Sekaligus,Ketua KPUD Sergai,Erdian juga menyetujui hasil diversi untuk tidak menahan terduga karena dibawah umur, tetapi kasus pencurian barang milik negara ini tetap dilanjutkan hingga pelaku utamanya tertangkap,kata Erdian.

Terduga B ditangkap personel Reskrim Polsek Firdaus pada hari Minggu (15/8/2021) siang.

Terduga bersama otak pelaku YW alias Iblis (24) dan beberapa pelaku lain nya (belum tertangkap),ada menjual 1.879 keping aluminium milik KPU RI ( bilik suara saat pemilu yang lalu),yang disimpan didalam gudang Bulog di desa Penggalangan kecamatan Sei Bamban.

Hal ini sesuai laporan pihak KPUD Sergai pada hari Kamis (12/8/2021),setelah pegawai KPUD Sergai mengecek keloka si gudang ternyata,pintu gudang yang terbuat dari besi juga sudah "menganga lebar" akibat pintunya raib. Sekaligus, lempengan plat aluminium sebanyak 1.879 keping atau sekitar berat kurang lebih 2 Ton,yang selama beberapakali pemilu digunakan untuk Bilik Suara,juga raib.

Informasi dari KPUD Sergai menyebutkan,kalau gudang tersebut sejak Pilkada tahun 2020 yang lalu,hanya beberapa bulan saja dijaga. "Karena nggak ada anggaran dan nggak dijaga,lagipula kami lihat pintu besinya cukup kuat",katanya di Polsek Firdaus.

    

Setelah mendapat laporan,Reskrim Polsek Firdaus bergerak mencari informasi. Saat ingin menangkap otak pelaku dari pencurian berjamaah ini,ternyata sudah bocor duluan.

Saat melakukan pengintaian, ternyata rumah atau dapur yang dijadikan lokasi pengintaian,adalah rumah dari salah satu tersangka. Dan diduga dari mulut Mamak tersangka inilah,otak pelaku kabur bahkan anaknya juga ikut buron.Terduga B dan keluarga sangat koperatif ketika dibawa ke Polsek Firdaus,dan mengakui kalau dirinya hanya menjadi Ojek guna membawa barang tersebut.

  

 "Saya ada beberapa kali dipanggil untuk ngantar barang ke Botot,karena saya punya kereta. Aluminium itu dimasuk kan kedalam goni plastik besar,sekitar 15 - 20 keping satu goni. Sekali bawa paling 2 goni dan kalau isinya kempes bisa 3 goni,dan ini ada 5 kali saya dipang golnya. Goni yang berisi aluminium itu, kami bawa dari rumah di Iblis (rumahnya dekat gudang),dan saya nggak pernah masuk ke gudang,dan kalau dia nerima yang dari Botot paling saya dikasihnya Rp 50 ribu",papar terduga.

Terduga selama ini tinggal dengan keluarga angkatnya di Desa Penggalangan, dan masih duduk di bangku SMA kelas II. Sejak kelas 3 SD orangtua laki-lakinya meninggal dunia,dan mempunyai adik yang saat ini dirawat Uwaknya di Tebing.

Mamak terduga,setahun setelah ayah nya meninggal dunia karena memikirkan nasib anaknya, merantau bekerja di negeri Jiran Malaysia. Hingga kini belum ada pulang ke Sergai,tetapi sejak tinggal di rumah bapak angkatnya yang dikenal Mamaknya,ada mengirimi biaya untuk sekolahnya.

"Kalau biaya untuk sekolah ada dikirim, tapi nggak cukuplah. Karena orangtua angkatku baik,aku harus tau diri membantu dirumah ya tugas mengarit rumput kalau pulang sekolah untuk makan Kambing, Dan terduga juga berjanji tidak akan melakukannya lagi", ucap terduga.(HR)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini