Soroti Kejanggalan Besi Eks Pasar Sibolga, Ucok Kelewang Diserang Sekelompok Orang Saat Ngopi di Cafe

Sebarkan:


SIBOLGA |
Ucok Kelewang tiba-tiba saja diserang sekelompok orang ketika sedang asyik ngopi di sebuah cafe di bilangan Jalan Albertus, Kota Sibolga. Kejadiannya berlangsung pada hari Selasa (13/7/2021), sekira pukul 11.00 WIB.

“Kami tidak tahu. Jujur saja, kami tidak tahu. Ketika kami duduk sarapan sambil ngopi, datang beberapa orang lebih kurang puluhan orang, saya tak tahu jumlahnya, langsung menyerang saya tiba-tiba. Saya tak tahu apa yang terjadi, lantas kita kena kepung, tak ada bercerita,” kata Ucok Kelewang kepada wartawan di Sibolga, Rabu (14/7/2021).

Ucok juga mengaku tidak mengetahui motif penyerangan terhadap dirinya tersebut.

Meski demikian dia menduga kuat, aksi penyerangan tersebut diduga akibat statemen yang mereka buat di media.

Sebagaimana sebelumnya berita tersebut terbit berjudul “Puluhan Ton Besi Keluar dari Pasar Sibolga Nauli Sebelum Dilelang” edisi Senin (12/7/2021) di Medanbisnisdaily.com, dan terbitan BeritaTapanuli.com berjudul "Warga Soroti Besi Exs Pasar Sibolga Nauli, Puluhan Ton Besi Keluar Sebelum Dilelang".

“Kalau dari motifnya, saya tidak tau. Tapi kalau saya meraba-raba, kemungkinan bisa saja akibat statemen yang dikeluarkan bersama Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Kota Sibolga. Termasuklah itu teman-teman organisasi yang lain dan masyarakat,” katanya.

Ia juga mengakui, mengenal orang yang menyerang dirinya tersebut. Namun, alangkah naif-nya jika gara-gara membuat statemen, kemudian orang itu langsung diserang. Mengeluarkan pendapat di tempat umum itu dilindungi undang-undang.

“Saya tak pernah menyerang orang, tapi kenapa saya diganggu. Orang Sibolga ini memiliki hubungan silaturahmi yang sangat kuat. Jadi, kita di Sibolga ini janganlah seperti itu. Kita bukan menganggu orang-orang kerja. Ada apa dengan statemen itu? Berarti benar ada kejanggalan,” ketus dia.

Menurut Ucok, siapapun yang membangun di Kota Sibolga, itu sah-sah saja dan pihaknya sangat mendukung. Namun dia tak ingin, masyarakat diadu domba.

“Kenapa terjadi hal seperti itu ke diri saya. Sampai keluar perintah ketua. Kalaulah itu katanya perintah ketua. Ketua yang mana? Setelah kami diserang, bisa didengar nanti dari teman saya, katanya perintah ketua,” kata Ucok.

Ucok Kelewang menambahkan, dia telah membuat laporan pengaduan ke Polres Sibolga pada hari yang sama pasca peristiwa tersebut. Dia pun memohon agar polisi profesional menyikapi kasus tersebut.

“Saya sudah lapor ke petugas, biarlah polisi yang bekerja. Saya gak open. Mau kata siapapun itu, saya gak open, karena setiap warga negara memiliki hak yang sama di hadapan hukum. Jadi, karena saya yang teraniaya, maka saya buat laporan kepada pihak yang berwajib,” katanya.

Sedangkan rekannya Erwin Simbolon yang duduk bersama Ucok Kelewang saat kejadian penyerangan itu juga membenarkan peristiwa itu. Bahkan, dirinya juga sudah dimintai keterangan sebagai saksi dalam laporan pengaduan ke polisi.

“Sekitar jam 11 lewat, kami lagi ngopi di cafe debrada. Saya sama Bang Ucok dan si Parlin. Tiba-tiba datang sekelompok orang dan langsung menyerang. Dan orang yang datang ini pun saya kenal,” kata Erwin.

Menurut dia, setelah aksi penyerangan itu sempat terjadi dialog. Salah satu dari orang-orang itu mengatakan kepada mereka agar tak lagi menaikkan berita terkait proyek Pasar Sibolga Nauli.

“Jangan kalian naikkan berita masalah proyek pasar, itulah bahasanya. Artinya, aksi itu ada kaitannya dengan statemen kemarin, makanya orang ini datang menyerang. Bahkan ada bahasa jangan lagi dinaikkan masalah pasar,” tutur Erwin.

Erwin kemudian berharap, Polres Sibolga segera mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap temannya tersebut.

Kapolres Sibolga, AKBP Taryono Raharja dikonfirmasi melalui Kasi Humas, Iptu R Sormin membenarkan bahwa polisi telah menerima laporan pengaduan tersebut.

“Iya benar, polisi sudah menerima laporan pengaduannya,” singkat Sormin kepada wartawan, Rabu sore. (Tp) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini