Alami Demam Tifoid, JKN-KIS Kembalikan Senyum Lufti

Sebarkan:

Alami Demam Tifoid, JKN-KIS Kembalikan Senyum Lufti

TAPANULI SELATAN |
Tipes atau gejala tipes menjadi salah satu penyakit yang sering kita dengar. Padahal kata tipes yang biasa kita dengar merupakan istilah yang dikenal masyarakat Indonesia dan merujuk pada penyakit Demam Tifoid (Typhoid fever/Enteric fever). Sedangkan, untuk tipes adalah terminologi yang merujuk kepada penyakit berbeda.

Demam tifoid bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak - anak. Seperti yang dialami oleh Lufti (2) yang mengalami demam tinggi selama beberapa hari. Lutfi yang biasanya aktif bermain dengan saudara dan teman – temannya mendadak rewel dan sulit diatur. Ayahnya, Sadam mengatakan sebelum demam Lufti mulai kehilangan selera makan. Ia menolak makanan yang diberikan, akibatnya tubuhnya mulai kurus dan lemah.

“Setiap hari sering rewel, demam dan badannya sakit, sampai akhirnya pada tanggal 18 Mei 2021 saya bawa anak saya ke IGD RSUD Sipirok. Dokter mengatakan anak saya menderita tipes dan harus dirawat di rumah sakit,” kata Sadam, warga Simaninggir, Sipirok, Provinsi Sumatera Utara, pada Senin (07/06/2021).

Kepada Adam dokter menjelaskan, demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi. Penyakit ini umumnya menular melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri Salmonella. Penyakit ini punya beberapa gejala, diantaranya demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, diare, kelelahan dan nyeri otot.

Kebersihan adalah hal paling utama untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Menurut dokter, kasus demam tifoid lebih sering ditemukan pada anak–anak, dari pada orang dewasa. Hal ini berkaitan dengan sikap anak yang cenderung abai dengan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah selesai dari toilet. Selain itu, selalu pastikan makanan yang dikonsumsi terjamin kebersihannya dan menghindari makanan mentah.

Tiga hari di rawat inap, kondisi Lufti mulai menunjukkan perubahan positif. Oleh dokter ia diperbolehkan pulang pada hari keempat, atau pada tanggal 21 Mei 2021. Kepulangan Lutfi disambut tangis haru oleh keluarga, khususnya kedua orang tuanya. Senyum dan tawa bahagianya kembali mewarnai rumah. Sadam bersyukur seluruh biaya perawatan dan obat – obatan dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Alhamdulillah sudah ceria kembali, semakin hari semakin membaik. Anak saya diminta dokter untuk berkunjung kembali apabila masih terasa tidak enak badan. Sekarang sudah sehat lagi seperti sedia kala, sudah bisa lari-lari lagi di luar dengan teman – temannya, terima kasih BPJS Kesehatan,” pungkas Sadam. (Syahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini