Sempat Dijenguk Pemkab, Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Madina Ini Akhirnya Meninggal Dunia

Sebarkan:

Liputan Reporter Metro Online Madina: Hasmar Lubis
MANDAILING NATAL| Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melalui Dinas Sosial menjenguk bayi malang yang lahir tanpa batok kepala (Anencaphaly) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, Kamis (4/3/2021) pagi.

Bayi berumur dua hari dan belum diberi nama itu, sempat dirawat intensif di ruang perawatan khusus di ruangan Perinatologi RSUD Panyabungan.

Saat menjenguk sang bayi, Kepala Dinas Sosial Mandailing Natal Taupik Lubis juga memberikan tali asih kepada kedua orang tua bayi penderita Anencaphaly tersebut serta menjamin akan menaggulangi biaya pengobatannya selama dirawat di RSUD Panyabungan.

"Saya ke sini atas nama atau mewakili Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal untuk melihat langsung bayi ibu Adelina Suriyani yang tidak memiliki tempurung kepala. Jadi terkait biaya pengobatannya 100 % akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal selama bayi mungil itu dirawat," kata Taupik Lubis.

Taupik berharap, bayi tersebut bisa ditangani secara maksimal di rumah sakit, meskipun persentase bertahan hidup cukup kecil. Namun dari pantauan, pihak RSUD Panyabungan juga tampak berjuang dengan maksimal menangani bayi itu.

"Kata dokternya tadi memang kemungkinan kecil untuk dapat hidup lama. Tapi kita harus tetap berdoa sama yang kuasa dan berikhtiar se maksimal mungkin,"ujarnya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Panyabungan dr Rusly mengatakan, sudah satu hari bayi tersebut ditangani pihaknya dan saat ini kondisi sang bayi memburuk sejak sekira pukul 09:00.

"Artinya untuk bernafas, saat ini bayi sudah membutuhkan rangsangan atau alat dorongan pernapasan. Namun kondisi bayi sejak lahiran sampai pukul 07.30 tadi pagi masih stabil dan pernapasannya pun juga masih spontan,"terang dr Rusly.

Lanjut dr Rusly menyebutkan, bahwa tidak tetutup kemungkinan bayi malang itu akan dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas alat medis lengkap. Akan tetapi, saat dirujuk kondisi bayi harus dalam keadaan stabil.

"Kemungkinan akan dirujuk, tapi tidak dengan situasi saat seperti ini (pada bayi-red), kita stabilkan dulu kondisinya, baru kita evaluasi dan berkoodinasi dengan rumah sakit rujukan tujuan kita, supaya nanti tidak ada kendala,"kata dr Rusly.

Sementara, Ayah dari bayi tanpa batok kepala Majir mengucapkan, terima kasih kepada Pemkab Madina dan juga doa dari masyarakat.

"Bagaiman pun juga , anak saya itu adalah titipa Allah SWT yang diberikan kepada saya. Terima kasih semuanya atas doanya dan juga dorongannya," kata Majir sembari meneteskan air matanya

Namun informasi terkhir dihimpun redaksi, bayi malang tanpa tempurung kepala yang berumur dua hari satu malam tersebut telah meninggal dunia sekitar pukul 13:15 di RSUD Panyabungan.

Jenazah bayi tersebut juga telah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Hadangkahan Kecamatan Batang Natal.(Hasmar Lubis/Ginda)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini