Coba Berkelit, Hakim 'Skak Mat' Korban Postingan 'Pelakor' Pernah Berduaan dengan Suami Terdakwa

Sebarkan:



Hakim anggota Mery Donna mengkonfrontir foto saksi korban (baju merah) di hp berduaan dengan suami terdakwa. (MOL/Robs)



MEDAN | Sidang lanjutan perkara postingan bermuatan penghinaan atau pencemaran nama baik lewat akun facebook (fb) dan Instagram (Ig) atas nama terdakwa Marianty (41) warga Jalan Timor Medan berjalan 'panas'.


Kali ini bukannya terdakwanya yang dinilai majelis hakim diketuai Denny Lumbantobing berbelit-belit memberikan keterangan. Melainkan saksi korbannya, Pinktjoe Josielynn. 


Pasalnya di awal persidangan, saksi korban bersikeras bahwa dirinya tidak memiliki hubungan istimewa dengan suami terdakwa. Melainkan hubungan bisnis jual beli bahan bangunan, khususnya atap seng. 


Menjawab pertanyaan JPU dari Kejati Sumut Dwi Meily Nova, korban mengaku tidak terima dengan postingan terdakwa yang menyebutkan seolah dirinya hamil saat SMA, perebut laki orang populer disebut: 'pelakor' dan terkesan murahan di mata lelaki.


Postingan terdakwa diketahui saksi korban setelah menerima kiriman screenshot postingan terdakwa di media sosial (medsos) dari temannya bernama Rani pada 9 Maret 2020 lalu dan sempat viral. Pinktjoe Josielynn kemudian meminta bantuan pengacaranya untuk mencari tahu siapa yang membuat postingan tersebut.


"Ada postingan video mesum. Bukan kamu kan? Jadi kenapa kamu yang sensi? Kamu tadi sudah disumpah. Kalau sudah di situ (di kursi persidangan-red) tidak bisa bertanya kepada siapa pun. (Kami) bukan memihak. Mau membuktikan apakah benar si terdakwa yang membuat postingan itu? 


Kemudian bagaimana kalau misalnya terdakwa punya alat bukti bahwa kamu ada hubungan spesial dengan suaminya? Kamu bisa dijadikan tersangka memberikan keterangan palsu di depan persidangan. Ancaman pidananya 7 loh. Kami mau menggali apakah ada hubungan sebab akibat si terdakwa membuat postingan itu," cecar hakim anggota Mery Donna Pasaribu.


Beberapa saat saksi korban tampak terdiam dan kembali menegaskan, tidak memiliki hubungan istimewa dengan suami terdakwa. Hanya sebatas hubungan bisnis.


'Skak Mat'


Dalam kesempatan tersebut, setelah meminta ijin kepada hakim ketua Denny Lumbantobing, ketua tim penasihat hukum (PH) terdakwa, Leden Simangunsong kemudian menunjukkan foto di handphone ketika saksi korban berduaan berikut pesanan tiket atas nama saksi korban dan suami terdakwa ke Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).


Saksi korban Pinktjoe Josielynn dicecar majelis hakim karena dinilai berbelit-belit memberikan keterangan. (MOL/Robs)


"Biar pun ini di tempat umum kamu ada berduaan dengan suami terdakwa. Perkara perceraian terdakwa dengan suaminya di pengadilan ini juga belum putus. Laki-laki 'sedeng' (tidak waras-red) namanya langsung menyatakan mau menikahi perempuan. Kan harus ada proses. Pendekatan dulu," cecar Mery Donna. 


Mendapat langkah 'Skak Mat' tersebut, saksi korban Pinktjoe Josielynn pun dengan malu-malu akhirnya membenarkan ada hubungan di luar bisnis antara dirinya dengan suami terdakwa.


Hubungan saksi korban dengan terdakwa juga dikuatkan saksi lainnya Hendra yang juga abang dari saksi korban. Hendra sebagai anak tertua di keluarga mereka merasa kecewa dengan suami terdakwa yang mengaku-ngaku berstatus duda kepada adiknya.


"Belakangan kami tahu Yang Mulia kalau dia (suami terdakwa-red) punya anak dan istri," tegas saksi. Menjawab pertanyaan PH terdakwa, saksi Hendra membenarkan ada upaya perdamaian antara terdakwa dengan keluarga saksi korban namun belum terealisasi. 


Denny Lumbantobing melanjutkan persidangan pekan depan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi Jenri yang juga suami terdakwa . Marianty dijerat pidana 45 ayat (3) UU Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan Atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). (ROBERTS)



 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini