MEDAN | Ramainya statemen bantahan Tokoh Nasional Anwar Nasution atas dukungan ke salah satu Calon Walikota Medan dinilai framing yang diciptakan salah satu media online terbitan lokal.
"Bantahan Anwar Nasution yang dilansir media media online atas pemberitaan satu media online yang memuat statemen dukungan ke Calon Walikota Medan No. Urut 1 diduga upaya konyol untuk menframing calon Walikota Medan seolah-olah mengaku ngaku adanya dukungan tokoh," kata Wakil Ketua Tim Pemenangan AMAN Suwandi Purba, Jumat (6/11/2020) di Sekber TP AMAN Jalan Sudirman Medan.
Suwandi Purba menilai, framing media online yang awalnya menerbitkan statemen dukungan Anwar Nasution ke Akhyar Nasution lalu ramai ramai disanggah diduga dilakukan oleh oknum yang sama dan disinyalir berniat menjatuhkan popularitas sosok Akhyar Nasution yang merupakan sosok yang dicintai masyarakat Medan.
"Framing statemen hoaks dan ramai-ramai dibantah ini perbuatan yang amat hina, karena Tim Pemenangan AMAN tak pernah mengkliem adanya dukungan Tokoh Nasional yang amat dihormati ini," kata praktisi jurnalistik senior ini.
Suwandi mengaku, Akhyar Nasution dan seluruh tim pemenangan amat menghormati Anwar Nasution dan tak pernah menyadur atau berstatemen dukungan mantan Ketua BPK RI ini ke publik.
"Kami amat hormat dengan ketokohan Pak Anwar Nasution. Kami tak pernah mengaku ke publik beliau mendukung calon walikota yang kami usung," tegasnya.
Bersama Koordinator Divisi Hukum Tim Pemenangan AMAN, Suwandi Purba merencana melakukan langkah konkrit agar hal tersebut tak terulang lagi.
Sementara, Koordinator Divisi Hukum Tim Pemenangan AMAN Muhammad Hatta SH mengaku, masyarakat Kota Medan yang akan memilih Akhyar-Salman telah cerdas dan takkan terpengaruj dengan framing-framing dan upaya menyesatkan lain dengan kepentingan menyudutkan Calon Walikota Medan nomor urut 1.
"Atas hal itu kita serahkan penilaian ke masyarakat. Pemilih telah cerdas dan mayoritas akan tetap sebagai pendukung Akhyar-Salman yang tak terelakkan lagi menjadi pemenang Pilkada Medan Desember 2020," tegas praktisi hukum yang juga politisi Partai Demokrat ini. (r/ka)
