Nelayan Belawan "Menjerit" Akibat Ulah Kapal Pancing Cumi dan Kapal Pukat Teri

Sebarkan:


BELAWAN
| Ribuan nelayan kecil Belawan "Menjerit" akibat ulah ratusan kapak pancing cumi dan kapal pukat teri yang semakin merajalela di wilayah tangkap nelayan yang menggunakan kapal kecil.


Pasalnya, selian menggunakan alat pancing, kapal yang mengantongi izin pancing cumi itu juga menggunakan alat tangkap jenis katrol dan lampu yang sangat terang saat beroperasi. 

Hal yang sama dilakukan kapal pukat teri yang dengan menggunakan alat tangkap pukat "lingkung" mencari ikan hingga ke wilayah tangkap nelayan keciil.

"Akibatnya, kami kalah bersaing karena  cumi mulai ukuran kecil dan besar bisa ditangkap mereka. Sedangkan kami yang hanya menggunakan pancing dan lampu biasa, hanya mendapatkan sisa saja," kata Sahruzal, nelayan Belawan, Kamis (1/10/2020).

Setiap hari ratusan kapal pancing cumi yang umum disebut nelayan Belawan dengan sebutan kapal "Pokeami" itu beroperasi di perairan Belawan yang jaraknya sekitar 10 hingga 15 Mil dari bibir pantai.

"Apa boleh kapal yang memiliki izin pancing cumi mencari cumi dengan menggunakan pukat dan sekarang kalau malam di laut sangat terang, akibat cahaya lampu kapal pancing cumi tersebut," ujarnya.

Ditambahkan Sahruzal, pihaknya sudah berulangkali menyampaikan hal tersebut kepada instansi terkait namun tidak mendapat tanggapan. 

"Kami menduga sudah banyak onum petugas yang masuk angin. Sehingga lapiran kami tidak digubris mereka," ungkapnya.

Menyikapi hal tersebut Ketua HNSI Kota Medan Abdulrahman mengaku perihatin dengan kondisi mencari ikan di perairan Belawan dan pihaknya berjanji akan menyurati instansi terkait. 

"Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena sudah mengancam kesejahteraan dan perekonomian nelayan Belawan sekitarnya. Sedangkan pengusaha kapal terus semakin sejahtera dan kami akan segera menyurati instansi terkait untuk melakukan tindakan hukum," ujarnya. (RE Maha/REM).

  
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini