KUNJUNGAN: Gubsu Edy Rahmayadi, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen Didied Pramudito dan Wakapoldasu Brigjenpol Dadang Hartanto saat kunjungan ke Deliserdang.
Kunjungan lapangan dilakukan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi ini dalam rangka melihat kesiapan posko gugus tugas membidang dalam rangka peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Corona virus disease 2019 di wilayah Kabupaten Deliserdang.
Penyampaian rencana dan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Deli Serdang yang tinggi penyebaran virus Covid-19 disampaikan Asisten 1 Kabupaten Deli Serdang, Faisal Arif Nasution adalah memberikan sosialisasi penerapan Protokol Kesehatan sasaran adalah dunia usaha yaitu rumah makan, hotel dan para pedagang karena hasil monitoring banyak pelayan dari pelaku usaha tidak menggunakan masker.
"Untuk kegiatan test, tracing and treatmen Gugus tugas akan melaksanakan tracing sebanyak 12.000 sampel degan menggunakan swab secara massal ," pungkasnya.
Sementara itu arahan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa saat ini kondisi penyebaran virus Covid-19 yang meningkat bukan hanya di Sumatera Utara namun hampir seluruh dunia.
Pandemi saat ini sangat berpengaruh ke ekonomi global sampai ke ekonomi UMKM dan dampaknya sangat mengkhawatirkan ,kita telah melakukan pembatasan di wilayah membidang, tapi kita sangat sulit mengatasi yang terpapar.
"Yang dapat mengendalikan virus ini adalah kedisiplinan dari masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan ," ucap Edy.
Edy menegaskan, salah satu konsep penerapan yang dilaksanakan oleh Kabupaten nanatinya berupa teguran lisan Apabila tidak memakai masker, tindakan sosial hingga denda administrasi.
Hal ini sangat baik, pelaksanaan Perbup harus bergandengan tangan dengan tokoh adat dan para wartawan, Sumut saat ini banyak barang tapi tidak ada uang, UMKM saat ini kolef, penyerapan uang di daerah sangat kecil dan harus kita munculkan stimulus agar akonomi bergerak, cek kembali penyerapan APBD, Ds masih 30 % , refusing yang dilaksanakan harus fokus dengan produktifitas bukan konsumtif.
Hidupkan pertanian dan peternakan dan itu akan saya suport ,masalah pendidikan hasil dari keputusan bersama dengan dokter, fisikologi dan terkait, sampai saat ini belum diperbolehkan tatap muka, Muspika bersama untuk hentikan sekolahan sebelum kita memastikan sekolah tersebut dapat menyelamatkan anak anak dan saat ini belum ada disediakan RS covid untuk anak.
"Sekolah penting, namun kesehatan lebih prioritas dimasa covid ini kita perlu kebersamaan," tegas Edy. ( wan/ka)
