Pilkada 2020, PDI-P Utamakan Koalisi Parpol Pengusung Pemerintah, Aspek Ideologis Dikedepankan

Sebarkan:
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat
NASIONAL | PDI Perjuangan (PDIP) melalui Ketua DPC Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito, mengusulkan agar PDIP tidak bekerjasama dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Wanto, sikap Partai Demokrat yang anggota DPR RI nya selalu menerima gaji bulanan, namun tidak pernah ikut membahas rancangan undang-undang dengan alasan Covid-19, sama saja dengan makan gaji buta rakyat.

"Demikian halnya sikap PKS yang secara ideologi berbeda dengan PDI Perjuangan, dan dengan kalangan NU juga sering berbeda sikap, sebaiknya tidak usah diajak kerjasama dalam pilkada maupun didalam Pileg 2024 yang akan datang," ujarnya.

Wanto yang lulusan UIN Syarif Hidayatullah tersebut juga geram dengan sikap kader PKS Mardani yang secara sepihak menyerang Gibran, calon Wali Kota Solo, besutan PDIP.

"Saudara Mardani bersikap jantan saja. Mas Gibran itu basis pendidikan sangat baik dan selama ini selalu turun ke bawah. Daripada kader-kader PKS campur tangan urusan internal PDIP, calonkan saja kader sendiri. Mana kader PKS yang telah berhasil sebagai kepala daerah? Tunjukkan itu. Jadi bersaing secara sehat, jangan hanya di sosmed. Sebaiknya PKS segera umumkan saja kadernya sendiri. Itu lebih fair," katanya.

Terpisah, Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP Djarot Syaiful Hidayat bisa memahami usulan Ketua DPC Kota Tangsel tersebut.

"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerjasama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima. Hal tersebut juga positif, dengan kebersamaan antara Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi," ujar Djarot.

Menurutnya, PDIP terus mendorong kerjasama politik dengan seluruh Partai pengusung pemerintahan Jokowi.

"Apa yang terjadi dengan sikap politik yang tidak jauh beda antara Demokrat dan PKS justru memberikan peta kedepan bagaimana kedua Partai tersebut, semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP," ungkap Anggota DPR RI ini.

Dikatakan Djarot, PDIP didalam setiap kaderisasi Partai memang selalu mengedepankan pentingnya kesadaran ideologi berdasarkan Pancasila, kesadaran politik, kesadaran organisasi, kesadaran untuk menyelesaikan masalah rakyat, dan kesadaran didalam kehidupan berbangsa yang satu, namun dengan keanekaragaman sebagai rahmat.

"Kerjasama Parpol dalam Pilkada 2020 merupakan embrio kerjasama Pemilu 2024 yang akan datang. PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerjasama dengan Parpol Pendukung Pemerintah," tutup Djarot. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini