TEWAS: Karyawan SPBU Amplas yang tewas akibat tersengat listrik.
MEDAN | Karyawan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Amplas, tewas mengenaskan akibat tersengat listrik tegangan tinggi saat membersihkan langit-langit pengisian bahan bakar umum, Selasa (14/7/2020) sekira pukul 11.00 Wib.
Korban Heri, 46, warga Pengilar, Kecamatan Medan Amplas yang kesehariannya sebagai petugas pelayanan pengisian bahan bakar yang saat saat itu diminta guna membersihkan langit (plafon) SPBU.
Menurut keterangan sumber, korban bersama rekannya Surya sejak pagi membersihkan langit SPBU menggunakan pranca besi beroda. Sekira pukul 11:00 korban dan Surya selesai membersihkan sebagian plafon SPBU dan pindah ke bagian lain.
Namun saat menggeser pranca itu, besi pranca terkena kabel listrik yang memalang di areal tersebut dan langsung menyengat kedua korban.
Heri diduga saat itu tidak mengenakan sandal kaki tewas di tempat karena tubuhnya lengket di pranca, sedangkan rekannya Surya mental karena memakai sandal.
“Saya dengar jeritan mereka, seorang diantaranya mental dan seorang lagi lengket di besi,” ujar saksi mata yang tidak mau menyebutkan identitasnya.
Beberapa menit kemudian, korban dengan sebagian tubuh terbakar terkulai dengan kondisi telungkup. Dan bahkan salah satu tangan korban sempat putus dengan penuh luka bakar.
“Tragis, kami tak sampai hati tuk melihat kondisi korban,” kata warga yang berkerumun menyaksikan insiden itu.
Surya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan angkot yang saat itu kebetulan ada sekitar SPBU.
Sementara petugas Polsek Patumbak mendapat informasi segera memasang police line dan menghubungi petugas PLN guna mematikan aliran arus listrik.
Satu jam setelah kejadian, Inafis Polrestabes Medan tiba untuk melakukan identifikasi. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan ambulan milik Fakultas Kedokteran UMSU.
Belum ada keterangan dari pihak SPBU dan kepolisian terkait kasus ini, namun petugas kepolisian di lokasi mengatakan kasusnya tetap disidik dengan meminta keterangan saksi. (jassa)
Namun saat menggeser pranca itu, besi pranca terkena kabel listrik yang memalang di areal tersebut dan langsung menyengat kedua korban.
Heri diduga saat itu tidak mengenakan sandal kaki tewas di tempat karena tubuhnya lengket di pranca, sedangkan rekannya Surya mental karena memakai sandal.
“Saya dengar jeritan mereka, seorang diantaranya mental dan seorang lagi lengket di besi,” ujar saksi mata yang tidak mau menyebutkan identitasnya.
Beberapa menit kemudian, korban dengan sebagian tubuh terbakar terkulai dengan kondisi telungkup. Dan bahkan salah satu tangan korban sempat putus dengan penuh luka bakar.
“Tragis, kami tak sampai hati tuk melihat kondisi korban,” kata warga yang berkerumun menyaksikan insiden itu.
Surya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan angkot yang saat itu kebetulan ada sekitar SPBU.
Sementara petugas Polsek Patumbak mendapat informasi segera memasang police line dan menghubungi petugas PLN guna mematikan aliran arus listrik.
Satu jam setelah kejadian, Inafis Polrestabes Medan tiba untuk melakukan identifikasi. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan ambulan milik Fakultas Kedokteran UMSU.
Belum ada keterangan dari pihak SPBU dan kepolisian terkait kasus ini, namun petugas kepolisian di lokasi mengatakan kasusnya tetap disidik dengan meminta keterangan saksi. (jassa)