Elemen Masyarakat Medan Utara Tolak RUU HIP

Sebarkan:
Elemen Masyarakat Medan Utara Tolak RUU HIP
MEDAN UTARA | Ratusan umat Islam Medan Utara yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Elemen Masyarakat Penolakan Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) melakukan aksi di halaman Masjid Al Abrar Jalan Yos Sudarso Km 12 Kelurahan Titipapan Kecamatan Medan Deli, Jumat (26/6/2020).

Aksi yang berlangsung menolak dan menuntut pembatalan RUU HIP sekaligus mendesak DPR RI agar tidak lagi memasukkan RUU HIP ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).

"Seluruh elemen masyarakat Medan Utara mendukung maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menolak dan membatalkan RUU HIP dan mendesak DPR RI membatalkanya dan bukan sekedar menundanya," teriak Ustadz Ahmad Faruni saat membacakan pernyataan sikap.

Selain menolak RUU HIP tersebut, tambah Ustadz Ahmad Faruni, Kesatuan Masyarakat Penolakan RUU HIP Medan Utara juga mendesak agar segera dilakukan pengusutan dan penerapan KUHP Pasal 107 terhadap para pelaku makar yang ingin merubah Pancasila.

"Mendesak DPR RI dan pemerintah agar lebih memperluas upaya-upaya penanaman nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat, mengingat begitu mengkhawatirkannya penyebaran faham neo komunisme dalam berbagai bentuk," tegas Ustadz Ahmad Faruni yang juga pengurus Badan Kemakmuran Masjid Raya Al Osmani Medan Labuhan.

Pada bagian lain dari pernyataan sikap tersebut, Ustadz Ahmad Faruni menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk berjuang bersama melawan kebangkitan neo PKI dan seluruh simpatisannya.

Apel kebangsaan dan pernyataan sikap tersebut dihadiri oleh sedikitnya 13 Ormas Islam dan tokoh-tokoh agama Islam seperti Ustadz Latif Khan dan Ketua Forum Ulama Indonesia (FUI) Kota Medan Ustadz Zulkifli Rangkuti dan H Irfan Hamidi dari Kesatuan Aksi Umat Islam (KAUMI).

Sementara itu, Ketua Forum Umat Islam Kota Medan Ustadz Zulkifli Rangkuti dalam orasinya mengajak seluruh umat Islam di Indonesia sepakat menolak dan membatalkan Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

"Seluruh umat Islam dan para pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) agar tidak takut menolak RUU HIP.

Pengurus BKM juga diminta agar jangan takut kalau masjid dijadikan benteng umat Islam. Kita harus basmi PKI dan seluruh simpatisannya," cetus Ustadz Zulkifli Rangkuti yang disambut dengan teriakan takbir; Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar.

Ditegaskan Zulkifli Rangkuti, seluruh umat Islam Indonesia sudah sepakat menolak faham-faham komunis dan mengawal maklumat MUI.

Orator lainnya Ustadz Latif Khan menyebutkan bahwa riak-riak neo komunisme sebenarnya sudah lama ada namun umat Islam sepertinya kehilangan memomentum untuk menghadang faham komunisme tersebut.

"Selain itu, umat Islam selama ini selalu dituding dengan berbagai stigma negatif. Islam dituduh anti NKRI bahkan acap mendapat kriminalisasi. Banyak ulama dan tokoh Islam yang dijebloskan ke dalam penjara," sebut Ustadz Latif Khan.

Ustadz kondang ini menambahkan, ciri-ciri neo komunisme itu yang ingin membangkitkan komunisme yakni ingin mengganti atau merubah Pancasila. Bahkan neo komunisme menyusup masuk ke barisan Ormas Islam.

"Neo Komunisme inilah yang membubarkan pengajian dan majelis taklim. Bila mereka mau mengganggu ideologi Pancasila maka mereka akan berhadapan dengan seluruh rakyat dan seluruh umat Islam dan para pewaris ulama.

Pembacaan sikap dan deklarasi penolakan RUU HIP se Medan Utara itu antara lain , dihadiri oleh Ormas Islam dan Ormas Kepemudaan seperti MUI, KAUMI, Front Pembela Islam, FUI, Pemuda Pancasila, BKPRMI, Majelis Mujahiddin, Al Washliyah, Majelis Taklim Medan Utara, KNPI dan BKM Al Abrar. (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini