Miris..! Lurah Wek IV Padangsidimpuan Usir dan Ajak Warga Duel saat Bertamu di Rumahnya

Sebarkan:
Ilustrasi
PADANGSIDIMPUAN - Sungguh miris dan menyedihkan sikap yang dilakukan Lurah Kelurahan Wek IV, Kecamatan Padangsidimpuan Utara Subandi Adlan Siregar.

Pasalnya, Subandi tega mengusir dan mengajak duel warganya saat bertamu kerumahnya di Jalan Man 1, Kelurahan Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kamis (7/5/2020).

S.Tanjung adalah warga yang diusir dan diajak Lurah Wek IV Subandi Adlan berduel saat bertamu kerumahnya.

Sebelumnya peristiwa tersebut terjadi, warga Kelurahan Wek IV yang didominasi oleh kaum ibu rumah tangga ini datang ke rumah S. Tanjung yang berada di Jalan Madong Lubis, Kelurahan Wek IV.

Pada saat itu masih suasana pagi hari, kaum emak-emak ini sudah mendatangi rumah S. Tanjung. Mereka protes dan kecewa terhadap pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dibagikan oleh pemerintah dengan jumlah besaran Rp.600 ribu.

Kekecewaan yang mereka ceritakan ini, karena banyak warga di kelurahan tersebut yang mendapatkan bantuan BLT tidak layak atau tidak tepat sasaran atau tepatnya yang mendapatkan BLT adalah orang-orang yang mampu dan berkecukupan secara ekonomi.

Sementara, mereka merupakan warga yang tergolong tidak mampu tetapi tidak mendapatkan bantuan BLT tersebut. Padahal mereka mengaku sudah mengumpulkan kartu keluarga kepada Kepala Lingkungan I Kelurahan Wek IV.

BLT yang besarannya Rp.600.000 tersebut adalah merupakan bantuan dari pemerintah pusat kepada warga miskin atau kurang mampu berdampak ekonominya dan mereka yang kehilangan mata pencariannya akibat pandemi Virus Covid-19.

Kemudian setelah sekumpulan emak-emak ini datang kerumah S. Tanjung untuk meminta bantuan kepadanya, agar S. Tanjung menjadi pembicara mereka dengan Lurah, terhadap kekecewaan mereka ini, sebelumnya ibu-ibu ini sudah terlebih dahulu menjumpai kepala lingkungan I Lokot Mantovani Piliang.

"Tolonglah bantu kami agar bisa bertemu dengan pak Lurah, kami mau menanyakan hak kami, kamu lah nanti sebagai pembicara kami untuk menjelaskannya kepada pak Lurah," ujar sejumlah ibu-ibu Kelurahan Wek IV ini.

Sebagai warga yang bertetangga, S. Tanjung pun bersedia menjembatani agar bisa bertemu dengan Lurah sebagai pembicara dalam memecahkan masalah yang dihadapi mereka.

Sebenarnya sejumlah warga ini ingin menjumpai Lurah di kantor kelurahan, tetapi berhubung hari libur kantor tutup dan warga pun ingin segera mendapatkan penjelasan dari Lurah langsung.

Setibanya dirumah, Lurah Wek IV Subandi Adlan Siregar, sejumlah ibu-ibu inipun diterima masuk oleh istri Lurah yang juga Ketua Tim PKK Kelurahan Wek IV.

Sesudah masuk kedalam rumah Lurah, S.Tanjung langsung menghampiri Lurah Wek IV Subandi Adlan dengan memberikan salam.

Tetapi, mirisnya tak tahu setan apa yang merasuki Subandi, sehingga tanpa ada pembicaraan ia langsung mengusir S. Tanjung keluar dari rumahnya dan mengajak duel.

"Kenapa kau datang kerumahku ini? Kalian tahu aku tidak suka dengan orang ini, kenapa kalian bawa dia kesini, kenapa tidak kepling yang kalian bawa kesini, keluar kau dari rumah ku ini, ini hakku mengusirmu" ucap Subandi sambil menunjuk ke arah S.Tanjung.

"kalian tahu aku sebenarnya ada masalah dengan orang ini, ngapain dia datang kerumahku, ini pasti kau yang ajak warga datang kerumahku, waktu itu dana Kelurahan kau pertanyakan, sekarang warga kau ajak kesini, apanya mau mu pergi kau dari sini." teriak Subandi saat berada didalam rumahnya Jalan Man 1, Kkmplek Sadabuan.

Kemudian, S. Tanjung dan warga lainnya menenangkan Subandi yang sudah emosi dan marah-marah.

Didalam rumah, Subandi terus marah-marah sampai berkata menentang dan mengajak S. Tanjung keluar rumah untuk berduel.

"Keluar kau dari rumah ku, aku ngak takut dengan mu, apa! Kita mau keluarpun jadi terserah apa maumu, aku ladeni," sebut Subandi dengan nada kasar dan keras sambil menunjuk ke arah S. Tanjung.

Selanjutnya untuk menenangkan situasi dengan perasaan kecewa, S.Tanjung akhirnya mengalah dan keluar dari rumah Subandi dan pergi begitu saja meninggalkan warga yang ingin ia bantu menanyakan hak mereka tersebut.

Kemudian S.Tanjung langsung menjumpai Kepala Lingkungan (Kepling) I Kelurahan Wek IV Lokot Mantovani Piliang untuk memperjelas pokok permasalahan yang sebenarnya, guna dilakukan pertemuan kembali dengan Lurah. Sementara di rumah kepling I tersebut hanya istri kepling yang berhasil ia jumpai.

Kejadian yang dialami S.Tanjung ini sungguh sangat memprihatinkan. Sikap yang disampaikan oleh Lurah tersebut bukan menunjukkan kriteria seorang pemimpin apalagi sebagai pelayan masyarakat.

Seharusnya, Lurah bisa menjadi penengah dan menjadi panutan bagi warganya, bukan malah sebaliknya. Sikap yang dilakukan oleh Lurah Wek IV Subandi Adlan ini sungguh tidak manusiawi, apalagi disaat ini masih suasana Bulan Suci Ramadhan. (Tim)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini