Dirut AP2 : Meski Pandemi Covid-19, Pengembangan Bandara Kualanamu Berlanjut

Sebarkan:
DELISERDANG | PT Angkasa Pura II (Persero) menetapkan belanja modal (capital expenditure/capex) terbaru pada tahun ini sebesar Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal perseroan.

Alokasi anggaran Capex tersebut sejalan dengan arah dan strategi perseroan yang kini fokus menjaga stabilitas dan kinerja usaha perseroan di tengah pandemi global COVID-19.

Adapun sebelumnya, pada awal tahun ini ketika arah dan strategi perseroan adalah pertumbuhan, capex yang disiapkan masih sekitar Rp 7,8 triliun.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan capex tahun ini dialokasikan untuk sejumlah proyek pengembangan bandara yang bersifat multiyears, lalu pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, pemenuhan terhadap peraturan, serta melanjutkan perumusan desain Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Sejumlah proyek pengembangan multiyears tetap berjalan pada tahun ini, misalnya pembangunan area komersial, perkantoran dan hotel yakni integrated building di Bandara Soekarno-Hatta. Perancangan desain Terminal 4 Soekarno-Hatta juga dilanjutkan dan ditargetkan tuntas 2021 sehingga groundbreaking dapat dilakukan pada Januari 2022.”

Adapun di samping capex Rp1,4 triliun yang berasal dari kas internal, pada tahun ini PT Angkasa Pura II juga mengejar pengembangan bandara yang dilakukan melalui kemitraan strategis bersama strategic partner.

“Di situasi dan kondisi ini, kami juga mengejar pengembangan bandara bersama dengan mitra strategis sehingga dapat berbagi capex dan memungkinkan rencana pengembangan tetap berjalan,” ujar Muhammad Awaluddin.

Salah satu contoh pengembangan bandara bersama mitra strategis adalah di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Saat ini, PT Angkasa Pura II masih melakukan pembahasan intensif dengan sejumlah calon mitra strategis.

“Melalui project financing bersama dengan mitra strategis ini maka PT Angkasa Pura II dan mitra strategis akan berbagi beban dan resiko dengan tujuan utama tetap menjaga daya saing sektor transportasi nasional,” ujar Muhammad Awaluddin.

Tahun ini juga direncanakan pengembangan bisnis anorganik perusahaan masih terus berlanjut antara lain untuk pengembangan portofolio perusahaan, akuisisi bandara baru dan tetap konsisten untuk masuk ke adjacent business.

Pada tahun ini bandara-bandara PT Angkasa Pura II melakukan berbagai penghematan biaya guna tetap dapat beroperasi optimal menjaga konektivitas transportasi udara di tengah pandemi global COVID-19.

Penghematan dilakukan pada biaya operasional bandara, biaya pemeliharaan fasilitas non prioritas, serta pembatasan capital expenditure (capex).

Sementara itu, Kondisi Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang Pascapenghentian penerbangan komersial, tampak lengang dikarenakan Pandemi COVID-19 yang berdampak pada industri penerbangan nasional.

Kondisi sepinya Bandar Udara Internasional Kualanamu merupakan pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah. Terlebih lagi, dampak pandemi Covid-19.

Plt Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, Paulina Simbolon, mengatakan kondisi lengang ini sejak operasional penerbangan komersial dihentikan sementara terhitung sejak 24 April 2020.

"Sudah memasuki ke-12 hari pascapenghentian penerbangan. Penurunan trafik penumpang yang cukup tajam, sekitar 85% pada April 2020 dibanding April 2019," ujar Paulina Simbolon.

Paulina Simbolon menyebutkan, kendati kondisi Bandara Kualanamu saat ini lengang, namun KNIA dengan status operational minimum dengan mengutamakan kesehatan SDM paling utama sekaligus memastikan bandar udara KNIA tetap beroperasi menjaga konektivitas pelabuhan udara.

"Aktifitas tetap seperti sediakala meski tak ada penumpang bandara, penerbangan. Posisi stand by dengan sistem kerja 2 shift pagi sampai malam karna bandar udara KNIA beroperasi selama 24 jam. Tetap terus memaksimalkan kinerja dalam memastikan aspek keamanan, keselamatan, dan kesehatan serta pelayanan," ujarnya Paulina Simbolon.

Paulina Simbolon menambahkan, kepada masyarakat bisa bersabar dan mentaati arahan pemerintah untuk sementara membatasi diri bepergian, menjaga physical distancing.

"Terkait sampai kapan penghentian penerbangan komersial di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Manajemen Angkasa Pura II masih menunggu arahan dari pemerintah. Oleh karenanya, kepada masyarakat
diimbau untuk tidak berpergian dengan anjuran dari pemerintah dengan mudik tahun ini. Begitu juga, tidak lupa mengenakan masker," tandasnya.(wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini