Peristiwa tersebut nyaris merenggut nyawa para relawan jaga yang saat itu lagi asik berada didalam pos.
Hermansyah Manik (35) salah satu penjaga pos, mengatakan bahwa dirinya ketika itu berada di luar posko untuk melihat pancing ikannya yang sudah ditancap di pinggir sungai dan tidak jauh dari posko.
"Tiba-tiba saja hujan lebat disertai angin kencang datang. Saya pun bermaksud kembali masuk kedalam posko. Namun niat itu saya urungkan karena saya dengar pohon kemiri berukuran besar tersebut berbunyi seperti mau tumbang. Dengan spontan, saya teriak dengan keras agar teman saya yang berada didalam posko untuk segera keluar," terang Hermansyah Manik.
Lanjutnya, hanya sekejap, pohon kemiri langsung menghantam posko hingga remuk.
"Beruntunglah teman saya segera keluar dari posko dan selamat, hanya saja mengalami sedikit trauma. Terlambat sedikit saja, ceritanya akan lain jadinya," ucapnya dengan nada lirih.
Sementara, Kepala Desa Pardomuan Ajibata Tua Sirait membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa anggotanya tidak ada yang korban.
"Puji Tuhan, semuanya selamat. Mereka hanya mengalami sedikit shock. Hanya posko saja yang rusak, segala peralatan posko tidak ada yang rusak. Saat ini bersama dengan warga, sedang melakukan pembersihan terhadap pohon tumbang tersebut," ujarnya. (Toba)
